Yohanes 17:5 ,”Oleh sebab itu, ya Bapa, permuliakanlah Aku pada-Mu
sendiri dengan kemuliaan yang Kumiliki di hadirat-Mu sebelum dunia ada.”
Percakapan Yesus dengan Bapa di atas mengungkapkan tentang kemuliaan Yesus sebelum menjadi manusia. Dia, Firman yang menjadi manusia. Dia datang untuk memuliakan Bapa sehingga murid-murid-Nya mengenal Bapa dan turut memuliakan Bapa. (Yohanes 17:4 Aku telah mempermuliakan Engkau di bumi dengan jalan menyelesaikan pekerjaan yang Engkau berikan kepada-Ku untuk melakukannya). Yesus datang mengerjakan pekerjaan-pekerjaan Bapa yang menunjukkan bahwa Bapa mengaruniakan hal-hal yang melampaui pengerian manusia dan sangat peduli terhadap kehidupan manusia. (Yohanes 2:11 Hal itu dibuat Yesus di Kana yang di Galilea, sebagai yang pertama dari tanda-tanda-Nya dan dengan itu Ia telah menyatakan kemuliaan-Nya, dan murid-murid-Nya percaya kepada-Nya).
Yesus datang memberikan gambaran tentang kemuliaan Allah, dan Allah memberikan kepada Yesus sebagai Anak Tunggal Allah sebagai gelar kemuliaan bagi Firman yang menjadi manusia. Kemuliaan diberikan saat menjadi manusia karena melalui Dia, manusia beroleh kasih karunia Allah dan kebenaran. (Yohanes 1:14 Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran). Kemuliaan yang diterima Yesus saat menjadi manusia juga Anak Allah karena dalam Dia ada kasih karunia bagi manusia. (Yohanes 11:4 Ketika Yesus mendengar kabar itu, Ia berkata: “Penyakit itu tidak akan membawa kematian, tetapi akan menyatakan kemuliaan Allah, sebab oleh penyakit itu Anak Allah akan dimuliakan.”)
Adakah kaitan kemuliaan Yesus sebagai Anak Allah dengan kematian? Apa Kemuliaan Firman menjadi manusia adalah menang atas kematian dengan jalan membangkitkan orang mati, LAzarus? Bukankah hal ini juga dikaruniakan Allah kepada hamba-Nya seperti nabi Elisa. Namun Kitab Yohanes menjelaskan bahwa Allah memberikan kemuliaan-Nya bagi umat yang percaya, seperti Elisa yang adalah umat-Nya yang diberikan aanugerah sehingga orang mati dapat dihidupkan. Lihat antara lain :
Yohanes 1:33-34 (33) Dan aku pun tidak mengenal-Nya, tetapi Dia, yang mengutus aku untuk membaptis dengan air, telah berfirman kepadaku: Jikalau engkau melihat Roh itu turun ke atas seseorang dan tinggal di atas-Nya, Dialah itu yang akan membaptis dengan Roh Kudus. (34) Dan aku telah melihat-Nya dan memberi kesaksian: Ia inilah Anak Allah.
Yohanes 7:39,” Yang dimaksudkan-Nya ialah Roh yang akan diterima oleh mereka yang percaya kepada-Nya; sebab Roh itu belum datang, karena Yesus belum dimuliakan.” Yohanes 7:39 turut menjelaskan bahwa Dia, diberi gelar kemuliaan saat menjadi manusia sebagai Anak Allah karena dalam Dia, manusia yang menerima-Nya karna percaya kepada-Nya dipenuhi Roh Allah, tetapi sebelumnya Dia, harus dipermuliakan terlebih dahulu dalam kapasitas-Nya yang lebih besar dari Elisa yang mengkitkan orang mati. Adakah mujizat lebih besar dari menghidupkan orang yang benar-benar telah meninggal? Atau adakah kaitannya dengan kemuliaan milik Bapa dan adalah juga milik Yesus? (Yohanes 17:10,” dan segala milik-Ku adalah milik-Mu dan milik-Mu adalah milik-Ku, dan Aku telah dipermuliakan di dalam mereka.”)
Bila terkait dengan mujizat orang mati hidup kembali, maka ditemukan persamaan antara Bapa dan Yesus, Firman yang menjadi manusia. Persamaan itu diantaranya:
Yohanes 12:23-24. (23) Tetapi Yesus menjawab mereka, kata-Nya: “Telah tiba saatnya Anak Manusia dimuliakan. (24) Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika ia mati, ia akan menghasilkan banyak buah.
Setelah Yudas Iskariot merencanakan kejahatan kehadap Yesus, maka Yesus mengulang kembali bahwa IA akan dipermuliakan. Perhatikan Yohanes 13:31 Sesudah Yudas pergi, berkatalah Yesus: “Sekarang Anak Manusia dipermuliakan dan Allah dipermuliakan di dalam Dia. Sesuatu yang sulit dibayang terjadi. Yesus menderita sebagai orang yang bersalah sekalipun benar, Dia mendapatkan hukuman mati sekalipun mengatakan Aku adalah hidup. (Yoh 5:21,26)
Dalam perkembangan berikutnya, nampak jelas bahwa Dia adalah sumber kasih karunia dan kebenaran. Dalam penderitaan yang amat sangat, Dia tetap berpegang teguh kepada kebenaran. Dalam penderitaan akibat kejahatan, Dia memberikan pengampunan kepada mereka yang menghukum Dia. Yesus memberikan kasih karunia kepada orang yang melawan dan melakukan kejahatan terhadap diri-Nya.
Dia bangkit dan meberikan Roh-Nya kepada yang percaya. Yohanes 16:14 ,”Ia akan memuliakan Aku, sebab Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterima-Nya dari pada-Ku.” Melalui karya Roh Allah itu , umat-Nya dapat mengetahui kemuliaan Yesus dan Kemuliaan Allah. Yohanes 17:24 Ya Bapa, Aku mau supaya, di mana pun Aku berada, mereka juga berada bersama-sama dengan Aku, mereka yang telah Engkau berikan kepada-Ku, agar mereka memandang kemuliaan-Ku yang telah Engkau berikan kepada-Ku, sebab Engkau telah mengasihi Aku sebelum dunia dijadikan. Roh Allah membuat kita melekat seperti ranting dengan pokok anggur yang benar sehingga umat-Nya dimampukan memuliakan Bapa. Yohanes 15:8 ,”Dalam hal inilah Bapa-Ku dipermuliakan, yaitu jika kamu berbuah banyak dan dengan demikian kamu adalah murid-murid-Ku.”"
Kemuliaan Yesus dan kemuliaan Allah terus bersinar. Perbuatan ajaib-Nya penuh kasih karunia dan kebenaran makin nyata dari waktu ke waktu saat kita berada dalam karya Roh Allah yang menunjukkan kemuliaan Allah dan Kemuliaan Yesus bagi kita. Kita melihat dan mengetahyu kemuliaan Yesus dan Kemuliaan Allah karena kasih karunia semata. Sebab dalam Dia ada kasih karunia dan kebenaran yang menjadikan kita mengenal kemuliaan-Nya.
Sumber:
Weruah's Blog
Percakapan Yesus dengan Bapa di atas mengungkapkan tentang kemuliaan Yesus sebelum menjadi manusia. Dia, Firman yang menjadi manusia. Dia datang untuk memuliakan Bapa sehingga murid-murid-Nya mengenal Bapa dan turut memuliakan Bapa. (Yohanes 17:4 Aku telah mempermuliakan Engkau di bumi dengan jalan menyelesaikan pekerjaan yang Engkau berikan kepada-Ku untuk melakukannya). Yesus datang mengerjakan pekerjaan-pekerjaan Bapa yang menunjukkan bahwa Bapa mengaruniakan hal-hal yang melampaui pengerian manusia dan sangat peduli terhadap kehidupan manusia. (Yohanes 2:11 Hal itu dibuat Yesus di Kana yang di Galilea, sebagai yang pertama dari tanda-tanda-Nya dan dengan itu Ia telah menyatakan kemuliaan-Nya, dan murid-murid-Nya percaya kepada-Nya).
Yesus datang memberikan gambaran tentang kemuliaan Allah, dan Allah memberikan kepada Yesus sebagai Anak Tunggal Allah sebagai gelar kemuliaan bagi Firman yang menjadi manusia. Kemuliaan diberikan saat menjadi manusia karena melalui Dia, manusia beroleh kasih karunia Allah dan kebenaran. (Yohanes 1:14 Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran). Kemuliaan yang diterima Yesus saat menjadi manusia juga Anak Allah karena dalam Dia ada kasih karunia bagi manusia. (Yohanes 11:4 Ketika Yesus mendengar kabar itu, Ia berkata: “Penyakit itu tidak akan membawa kematian, tetapi akan menyatakan kemuliaan Allah, sebab oleh penyakit itu Anak Allah akan dimuliakan.”)
Adakah kaitan kemuliaan Yesus sebagai Anak Allah dengan kematian? Apa Kemuliaan Firman menjadi manusia adalah menang atas kematian dengan jalan membangkitkan orang mati, LAzarus? Bukankah hal ini juga dikaruniakan Allah kepada hamba-Nya seperti nabi Elisa. Namun Kitab Yohanes menjelaskan bahwa Allah memberikan kemuliaan-Nya bagi umat yang percaya, seperti Elisa yang adalah umat-Nya yang diberikan aanugerah sehingga orang mati dapat dihidupkan. Lihat antara lain :
- Yohanes 11:40 Jawab Yesus: “Bukankah sudah Kukatakan kepadamu: Jikalau engkau percaya engkau akan melihat kemuliaan Allah?”
- Yohanes 14:13 dan apa juga yang kamu minta dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya, supaya Bapa dipermuliakan di dalam Anak.
- Yohanes 17:22 Dan Aku telah memberikan kepada mereka kemuliaan, yang Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu, sama seperti Kita adalah satu:
Yohanes 1:33-34 (33) Dan aku pun tidak mengenal-Nya, tetapi Dia, yang mengutus aku untuk membaptis dengan air, telah berfirman kepadaku: Jikalau engkau melihat Roh itu turun ke atas seseorang dan tinggal di atas-Nya, Dialah itu yang akan membaptis dengan Roh Kudus. (34) Dan aku telah melihat-Nya dan memberi kesaksian: Ia inilah Anak Allah.
Yohanes 7:39,” Yang dimaksudkan-Nya ialah Roh yang akan diterima oleh mereka yang percaya kepada-Nya; sebab Roh itu belum datang, karena Yesus belum dimuliakan.” Yohanes 7:39 turut menjelaskan bahwa Dia, diberi gelar kemuliaan saat menjadi manusia sebagai Anak Allah karena dalam Dia, manusia yang menerima-Nya karna percaya kepada-Nya dipenuhi Roh Allah, tetapi sebelumnya Dia, harus dipermuliakan terlebih dahulu dalam kapasitas-Nya yang lebih besar dari Elisa yang mengkitkan orang mati. Adakah mujizat lebih besar dari menghidupkan orang yang benar-benar telah meninggal? Atau adakah kaitannya dengan kemuliaan milik Bapa dan adalah juga milik Yesus? (Yohanes 17:10,” dan segala milik-Ku adalah milik-Mu dan milik-Mu adalah milik-Ku, dan Aku telah dipermuliakan di dalam mereka.”)
Bila terkait dengan mujizat orang mati hidup kembali, maka ditemukan persamaan antara Bapa dan Yesus, Firman yang menjadi manusia. Persamaan itu diantaranya:
- Yohanes 5:21 ,”Sebab sama seperti Bapa membangkitkan orang-orang mati dan menghidupkannya, demikian juga Anak menghidupkan barangsiapa yang dikehendaki-Nya.”
- Yohanes 5:26,” Sebab sama seperti Bapa mempunyai hidup dalam diri-Nya sendiri, demikian juga diberikan-Nya Anak mempunyai hidup dalam diri-Nya sendiri.”
Yohanes 12:23-24. (23) Tetapi Yesus menjawab mereka, kata-Nya: “Telah tiba saatnya Anak Manusia dimuliakan. (24) Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika ia mati, ia akan menghasilkan banyak buah.
Setelah Yudas Iskariot merencanakan kejahatan kehadap Yesus, maka Yesus mengulang kembali bahwa IA akan dipermuliakan. Perhatikan Yohanes 13:31 Sesudah Yudas pergi, berkatalah Yesus: “Sekarang Anak Manusia dipermuliakan dan Allah dipermuliakan di dalam Dia. Sesuatu yang sulit dibayang terjadi. Yesus menderita sebagai orang yang bersalah sekalipun benar, Dia mendapatkan hukuman mati sekalipun mengatakan Aku adalah hidup. (Yoh 5:21,26)
Dalam perkembangan berikutnya, nampak jelas bahwa Dia adalah sumber kasih karunia dan kebenaran. Dalam penderitaan yang amat sangat, Dia tetap berpegang teguh kepada kebenaran. Dalam penderitaan akibat kejahatan, Dia memberikan pengampunan kepada mereka yang menghukum Dia. Yesus memberikan kasih karunia kepada orang yang melawan dan melakukan kejahatan terhadap diri-Nya.
- Yohanes 18:37 Maka kata Pilatus kepada-Nya: “Jadi Engkau adalah raja?” Jawab Yesus: “Engkau mengatakan, bahwa Aku adalah raja. Untuk itulah Aku lahir dan untuk itulah Aku datang ke dalam dunia ini, supaya Aku memberi kesaksian tentang kebenaran; setiap orang yang berasal dari kebenaran mendengarkan suara-Ku.”
- Lukas 23:34,” Yesus berkata: “Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.” Dan mereka membuang undi untuk membagi pakaian-Nya.”
- Yohanes 20:28 Tomas menjawab Dia: “Ya Tuhanku dan Allahku!”
- Yohanes 20:29 Kata Yesus kepadanya: “Karena engkau telah melihat Aku, maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya.
Dia bangkit dan meberikan Roh-Nya kepada yang percaya. Yohanes 16:14 ,”Ia akan memuliakan Aku, sebab Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterima-Nya dari pada-Ku.” Melalui karya Roh Allah itu , umat-Nya dapat mengetahui kemuliaan Yesus dan Kemuliaan Allah. Yohanes 17:24 Ya Bapa, Aku mau supaya, di mana pun Aku berada, mereka juga berada bersama-sama dengan Aku, mereka yang telah Engkau berikan kepada-Ku, agar mereka memandang kemuliaan-Ku yang telah Engkau berikan kepada-Ku, sebab Engkau telah mengasihi Aku sebelum dunia dijadikan. Roh Allah membuat kita melekat seperti ranting dengan pokok anggur yang benar sehingga umat-Nya dimampukan memuliakan Bapa. Yohanes 15:8 ,”Dalam hal inilah Bapa-Ku dipermuliakan, yaitu jika kamu berbuah banyak dan dengan demikian kamu adalah murid-murid-Ku.”"
Kemuliaan Yesus dan kemuliaan Allah terus bersinar. Perbuatan ajaib-Nya penuh kasih karunia dan kebenaran makin nyata dari waktu ke waktu saat kita berada dalam karya Roh Allah yang menunjukkan kemuliaan Allah dan Kemuliaan Yesus bagi kita. Kita melihat dan mengetahyu kemuliaan Yesus dan Kemuliaan Allah karena kasih karunia semata. Sebab dalam Dia ada kasih karunia dan kebenaran yang menjadikan kita mengenal kemuliaan-Nya.
Sumber:
Weruah's Blog
0 komentar:
Posting Komentar