Segitiga Bermuda: Misteri di Samudera Atlantik |
Zona itu membentuk segitiga imajiner seluas 4 juta km persegi. Segitiga itu akan terbentuk di peta seandainya sebuah garis ditarik dari Kepulauan Bermuda (teritorial Inggris) sebagai titik di wilayah utara; menuju ke Puerto Rico (AS) sebagai titik di selatan; kemudian diteruskan ke Miami (Negara Bagian Florida, AS) sebagai titik di barat; dan garis terakhir ditarik dari Miami menuju Kepulauan Bahama.
Kisah tentang keanehan di kawasan "Samudera Atlantik" itu tidak diketahui pasti sejak kapan persisnya, namun berbagai cerita yang berkembang merujuk sejak masa pelayaran pertama melintasi daerah barat daya Kepulauan Bermuda.
Bahkan Christopher Columbus pernah mencatat misteri yang terjadi di sini dalam pelayaran penjelajahan samuderanya. Tahun 1942, saat Colombus bergerak menuju Amerika, ia melintasi Samudera Atlantik yang termasuk kawasan Segitiga Bermuda. Ia mencatat tentang laut yang tampak aneh walau cuaca tampak baik. Kompas kapal-nya tiba-tiba mengalami kekacauan, berputar tak tentu arah. Colombus mencatat, pada suatu malam kru kapalnya melihat pijar bola-bola api di angkasa yang menghujam laut. Namun seluruh pelayaran Colombus terbilang aman.
"Menurut catatan lain, sebuah kapal Atlanta berbendera Inggris (1880) dilaporkan lenyap dikawasan Segitiga Bermuda. Seluruh penumpang berjumlah ratusan pelaut dan perwira AL Inggris lenyap tak berbekas."
Lalu Oktober 1951, kapal tanker "Southern Isles" lenyap ketika berlayar dalam konvoi. Iring-iringan kapal lain hanya melihatnya cahaya kapal itu terakhir kali sebelum hilang tanpa bekas. Insiden lain kapal tanker "Southern Districts" tenggelam dengan cara yang sama pada Desember 1954. Ia hilang tanpa meninggalkan SOS ketika berlayar melintasi wilayah Segitiga Bermuda menuju utara arah South Carolina.
Masih banyak lagi kapal-kapal laut yang dilaporkan hilang di wilayah yang juga dijuluki "Segitiga Setan" (Devil's Triangle) itu. Tak kurang dari ratusan kapal lenyap tanpa bekas sama sekali. Dan bukan hanya kapal-kapal laut, pesawat terbang juga tak luput dari naas.
Sebut saja yang terbesar adalah hilangnya satu skuadron pesawat latih AL AS, "Flight 19" pada 5 Desember 1945. Lima pesawat pembom Grumman TMB-3 Avenger itu lenyap beserta 14 pilot dan kru-nya. Satu insiden dalam dunia penerbangan yang paling menghebohkan. Bahkan satu pesawat amfibi PBM Mariner yang mengemban misi penyelamatan kelima pesawat itu mengalami nasib serupa, hilang di Segitiga Bermuda sekitar beserta 13 kru dan tim SAR.
Semua kapal laut atau pesawat udara yang dilaporkan hilang di Segitiga Bermuda, memang tidak pernah ditemukan bangkainya bahkan seluruh korban manusianya juga hilang tanpa bekas. Inilah yang membuat banyak ahli pusing dan berspekulasi mengenai sebab musabab peristiwa seperti itu bisa terjadi.
"Beberapa Teori Penjelasan"
Sampai tahun 1999 saja, tercatat masih ada kapal modern berukuran besar yang hilang tanpa jejak di Segitiga Bermuda. Banyak teori yang kemudian dihubung-hubungkan dengan peristiwa yang terjadi di Segitiga Bermuda. Kenyataannya, misteri di Segitiga Bermuda belum jua terkuak hingga kini.
Dari sekian banyak teori, ada yang menyebutkan teori pelengkungan waktu, medan gravitasi terbalik, abrasi atmosfer, teori anomali magnetik-gravitasi. Di samping itu masih ada teori tentang fenomena gempa laut, serangan gelombang tidal, hingga lubang hitam (black-hole) yang hanya terjadi di angkasa luar sana. Dan ada juga yang menghubungkannya dengan UFO dan menghilangnya Benua Atlantis.
Dari sekian banyak konsep dan teori yang berupaya menjelaskan fenomena alam itu, justru Lawrence David Kusche memberikan penjelasan kontroversial. Dalam bukunya "The Bermuda Triangle Mystery Solve" (1975), Kusche mematahkan semua anggapan dan teori spekulasi yang diajukan terhadap Segitiga Bermuda. Ia lebih menganggap peristiwa yang terjadi di kawasan itu terlalu dibesar-besarkan.
Beberapa kesimpulan Kusche: kapal-kapal dan pesawat terbang yang dilaporkan hilang di daerah tersebut tidak begitu besar secara signifikan bila dibandingkan dengan yang terjadi di belahan samudera lainnya. Ia menyatakan, dalam daerah yang sering mengalami badai tropis, jumlah yang hilang itu sebagian besarnya tidaklah begitu menyolok ataupun bersifat misterius.
Kusche beranggapan, angka-angka yang menunjukkan jumlah korban itu sendiri cenderung membesar-besarkan hasil riset. Misalnya, sebuah kapal boat dinyatakan hilang, namun akhirnya dia kembali dan tidak dilaporkan. Ia juga 'menyindir' para penulis yang terlalu membesar-besarkan perihal misteri di Segitiga Bermuda walau datanya kurang atau karena salah tafsir demi kepentingan sensasi.
Apapun ceritanya, setidaknya Segitiga Bermuda tetap menyimpan misteri. Banyak ahli masih mengkaji fenomena alam ini. Masih diperlukan penjelasan ilmiah yang bisa menjawab semua pertanyaan besar itu tanpa keraguan.
Adakah Segitiga Bermuda di Perairan Sulawesi?
SAAT
menunggu digelarnya acara jumpa pers oleh Koordinator Tim SAR Pencarian
Pesawat AdamAir, Marsma TNI Eddy Suyanto di kantor Danlanud Hasanuddin
Makassar baru-baru ini, sejumlah wartawan terlibat obrolan soal Segitiga
Bermuda.
Catatan Penting |
PERAIRAN di sekitar Pare-Pare dan Majene yang sering disebut sejumlah orang sebagai Segitiga Bermuda ala Sulawesi. Gambar diambil dari pesawat Nomad TNI AL P-837 yang dipilota Kapten (Pnb.) Gering Sapto Sambodo, Minggu (14/1)." |
Konon,
menurut masyarakat setempat, perairan di sekitar tempat ditemukannya
serpihan pertama pesawat AdamAir, yakni di Majene dan Pare-Pare
tergolong sebagai daerah angker. Sejumlah tokoh masyarakat yang ikut
membantu tim SAR menuturkan, beberapa puluh tahun silam pernah terjadi
pesawat terbang jatuh di perairan itu dan lenyap hingga kini.
Cerita
senada dikemukakan pula oleh beberapa penerbang dan personel tim SAR
yang enggan disebutkan namanya. Mereka menyatakan, setidaknya pernah
terjadi dua kali peristiwa hilangnya pesawat terbang di atas perairan
Majene dan Pare-Pare. Yang namanya cerita, tentu bisa benar dan juga
tidak benar.
Terlepas
dari soal itu, sebutan "Segitiga Bermuda" menjadi wacana baru di tengah
mas yarakat. Pasalnya, beberapa paranormal, pengamat, dan pers
menyebut pula soal hilangnya AdamAir dengan mengaitkan pada peristiwa
yang mirip dengan di Segitiga Bermuda.
Mereka
menambahkannya dengan nama "Sulawesi". Alhasil, "Segitiga Bermuda ala
Sulawesi" pun sering diperbincangkan oleh masyarakat. Di antara personel
tim SAR ada pula yang tergerak untuk mencari tahu apa sebenarnya yang
dimaksud Segitiga Bermuda ala Sulawesi itu.
* *
SEGITIGA
Bermuda adalah sebuah kawasan yang cukup terkenal, yang berkaitan erat
dengan hilangnya pesawat terbang dan kapal laut. Lokasinya terdapat di
antara pantai Florida, Haiti, Kuba, Jamaika, dan Puerto Riko.
Menurut Muhammad Isa Dawud --pengarang buku Dialog dengan Jin Muslim, Pengalaman Spiritual--,
istilah Bermuda, asal mulanya berasal dari nama untuk bulan ketujuh,
penanggalan Mesir yakni Naisan. Pada masa itu, petani menanam tebu d an
memanen kurma. Istilah ini dipergunakan untuk menunjuk suatu segitiga
imajinatif yang terletak di Samudra Atlantik.
Segitiga
Bermuda punya luas sekira 770.000 km persegi, dan terdiri dari gugusan
pulau sekira 350 pulau yang terletak dalam susunan mirip untaian
manik-manik. Beberapa teluk kecil yang merupakan ujungnya, terletak
seluruhnya di Samudra Atlantik, 930 km dari daratan Amerika.
Kepulauan
itu dijajah Inggris sejak 1684, yang kemudian diubah statusnya menjadi
bagian tak terpisahkan dari (protektorat) Kerajaan Inggris Raya. Bermuda
memperoleh pemerintahan otonomi untuk urusan dalam negeri sejak 1968,
dengan jumlah pulau kecilnya yang mencapai sekira 60 pulau.
* *
MENURUT
jin Muslim, sahabatnya Muhammad Isa Dawud, di Segitiga Bermuda terdapat
singgasana iblis dan pengikutnya. Mereka inilah yang "menyembunyikan"
sejumlah pesawat terbang dan kapal laut.
Vince
nt Cadys, seorang spesialis berbagai peristiwa misterius kelautan dan
merupakan orang pertama yang menggunakan istilah Segitiga Bermuda
mengatakan, daerah Segitiga Bermuda adalah daerah yang sangat berbahaya
bagi pelayaran dan penerbangan. Daerah itu diduga sudah menelan korban
sekira 100 pesawat dan kapal laut, serta lebih dari 1.000 orang.
Sebagian besar peristiwa terjadi pada tahun 1945.
Sementara
itu, Lembaga Meteorologi dan Geofisika AS pernah mengorbitkan rembulan
buatan (satelit), untuk menyingkap misteri Segitiga Bermuda dan memantau
tempat-tempat tertentu di permukaan bumi. Saat di kawasan Segitiga
Bermuda, satelit menangkap sinyal aneh lalu terputus. Di layar monitor
hanya terlihat medan luas yang kosong dan sunyi.
Selain
di Segitiga Bermuda, juga ada Sumur Setan di Selat Formosa atau di
wialayah Taiwan. Di sebelah tenggara pulau Formosa yang luasnya sekira
35.961 km persegi itu, terdapat segitiga "S umur Setan" yang menelan
banyak korban kapal laut dan pesawat terbang hilang. Tak mustahil,
menurut sejumlah pengamat, di bagian samudra lautan lainnya ada kawasan
mirip Segitiga Bermuda.
* *
DI
Segitiga Bermuda pernah terjadi peristiwa hilangnya pesawat Star Tiger
dengan 31 penumpang (pada 30 Januari 1948), pesawat Star Areal (17
Januari 1949), pesawat Skylob --pesawat terbesar dalam jajaran armada
AS-- pada Maret 1917, serta pesawat DC-3 dan 35 penumpangnya yang
terbang dari Puerto Riko (28 Desember 1948).
Selain
itu, pada 27 Februari 1935 penghuni hotel di Pantai Daytona dan warga
setempat melihat ada pesawat yang terbang rendah lalu menukik masuk ke
laut. Tim SAR pun langsung mencarinya di dalam lautan kawasan Segitiga
Bermuda, ternyata tidak ada.
Sedangkan
pada musim gugur 1967, kapal Queen Elizabeth I melihat ada pesawat yang
mendek at ke kapal, lalu jatuh ke laut di Segitiga Bermuda. Ketika
dicari oleh Queen Elizabeth I, ternyata tidak ada. Tak hanya itu, kapal
barang Anita milik AS dengan muatan 20.000 ton, pada 23 Maret 1973
dinyatakan hilang di Segitiga Bermuda.
Kasus
lainnya, Januari 1945, ekspedisi lima pesawat tempur jenis TTB 30
Finger Skuadron ke 19 Amerika bertolak dari pangkalannya di Port
Louderdile di wilayah Florida AS. Saat pukul 15.15 petang, misi yang
dipimpin Letnan Udara Charles Tylor selesai dan bermaksud kembali ke
pangkalannya.
Kelima
pesawat ini raib setelah sebelumnya sempat mengirim teks kawat ke
menara pengawas. Tim SAR yang berada di bawah komando Wersink
diberangkatkan untuk mencari kelima pesawat, ternyata hilang juga di
Segitiga Bermuda.
Cerita misterius di Segitiga Bermuda sempat dibukukan, misalnya, oleh Dr. Aiman Abulrus berjudul Mutsallats Bermuda Mutsallats Ar Ra'b wa Al Kawarits", Dar Ibn Sina. Juga, ditulis oleh Charles Berlins, dengan bukunya Bermuda Triangle.
Muhammad Isa Dawud menceritakan pula soal Segitiga Bermuda --berdasarkan keterangan jin Muslim-- yang dibukukan dalam Hiwaar Shahafiy ma'a Jiniy Muslim, terbitan Daar Al Funuun li Ath Thiba'at wa An Nasyr wa At Taghliif, Jedah, 1992. (Dialog dengan Jin Muslim: Pengalaman Spiritual, penerjemah Dr. H. Afif Muhammad, M.A., dan Drs. H. Abdul Adhiem, Pustaka Hidayah, Bandung, 1996).
Adakah
Segitiga Bermuda di perairan Sulawesi? Jawabannya, tentu bergantung
waktu dan fakta historis yang cepat atau lambat akan terungkapkan. Yang
jelas, AdamAir hingga kini masih raib dan diduga kuat terbenam di dalam
laut.
Misteri demi misteri bahkan telah dicatat oleh pengelana samudera macam Christopher Columbus.
Sekitar 1492, ketika dirinya akan mengakhiri perjalanan jauhnya menuju dunia barunya, Amerika, Columbus sempat menyaksikan fenomena aneh di wilayah ini. Di tengah suasana laut yang terasa aneh, jarum kompas di kapalnya beberapa kali berubah-ubah. Padahal cuaca saat itu begitu baik.
Lebih dari itu, tak jauh dari kapal, pada suatu malam tiba-tiba para awaknya dikejutkan dengan munculnya bola-bola api yang terjun begitu saja ke dalam laut. Mereka juga menyaksikan lintasan cahaya dari arah ufuk yang kemudian menghilang begitu saja.
Begitulah Segitiga Bermuda. Di wilayah ini, indera keenam memang seperti dihantui "suasana" yang tak biasa. Namun begitu rombongan Columbus masih terbilang beruntung, karena hanya disuguhi "pertunjukkan". Lain dengan pelintas-pelintas yang lain.
Menurut catatan kebaharian, peristiwa terbesar yang pernah terjadi di wilayah ini adalah lenyapnya sebuah kapal berbendera Inggris, Atalanta, pada 1880. Tanpa jejak secuilpun, kapal yang ditumpangi tiga ratus kadet dan perwira AL Inggris itu raib di sana. Selain Atalanta, Segitiga Bermuda juga telah menelan ratusan kapal lainnya.
Di lain kisah, Segitiga Bermuda juga telah membungkam puluhan pesawat yang melintasinya. Peristiwa terbesar yang kemudian terkuak sekitar 1990 lalu adalah raibnya iring-iringan lima Grumman TBF Avenger AL AS yang tengah berpatroli melintas wilayah laut ini pada siang hari 5 Desember 1945. Setelah sekitar dua jam penerbangan komandan penerbangan melapor, bahwa dirinya dan anak buahnya seperti mengalami disorientasi. Beberapa menit kemudian kelima TBF Avenger ini pun raib tanpa sempat memberi sinyal SOS.
Anehnya, misteri Avenger tak berujung di situ saja. Ketika sebuah pesawat SAR jenis Martin PBM-3 Mariner dikirim mencarinya, pesawat amfibi gembrot dengan tigabelas awak ini pun ikut-ikutan lenyap. Hilang bak ditelan udara. Keesokan harinya ketika wilayah-wilayah laut yang diduga menjadi tempat kecelakaan keenam pesawat disapu enam pesawat penyelamat pantai dengan 27 awak, tak satu pun serpihan pesawat ditemukan. Ajaib.
Tahun demi tahun berlalu. Sekitar 1990, tanpa dinyana seorang peneliti berhasil menemukan onggokan kerangka pesawat di lepas pantai Fort Launderdale, Florida. Betapa terkejutnya orang-orang yang menyaksikan. Karena, ketika dicocok kan, onggokan metal itu ternyata bagian dari kelima TBF Avenger.
Hilangnya C-119
Kisah ajaib lainnya adalah hilangnya pesawat transpor C-119 Flying Boxcar pada 7 Juni 1965. Pesawat tambun mesin ganda milik AU AS bermuatan kargo ini, hari itu pukul 7.47 lepas landas dari Lanud Homestead. Pesawat dengan 10 awak ini terbang menuju Lapangan Terbang Grand Turk, Bahama, dan diharapkan mendarat pukul 11.23.
Pesawat ini sebenarnya hampir menuntaskan perjalanannya. Hal ini diketahui dari kontak radio yang masih terdengar hingga pukul 11. Sesungguhnya memang tak ada yang mencurigakan. Kerusakan teknis juga tak pernah dilaporkan. Tetapi Boxcar tak pernah sampai tujuan.
"Dalam kontak radio terakhir tak ada indikasi apa-apa bahwa pesawat tengah mengalami masalah. Namun setelah itu kami kehilangan jejaknya," begitu ungkap juru bicara Penyelamat Pantai Miami. "Besar kemungkinan pesawat mengalami masalah kendali arah (steering trouble) hingga nyasar ke lain arah," tambahnya.
Seketika itu pula tim SAR terbang menyapu wilayah seluas 100.000 mil persegi yang diduga menjadi tempat kandasnya C-119. Namun hasilnya benar-benar nihil. Sama seperti hilangnya pesawat-pesawat lainnya di wilayah ini, tak satu pun serpihan pesawat atau tubuh manusia ditemukan.
"Benar-benar aneh. Sebuah pesawat terbang ke arah selatan Bahama dan hilang begitu saja tanpa jejak," demikian komentar seorang veteran penerbang Perang Dunia II.
Seseorang dari Tim SAR mengatakan, kemungkinan pesawat jatuh di antara Pulau Crooked dan Grand Turk. Bisa karena masalah struktur, ledakan, atau kerusakan mesin. Kalau memang pesawat meledak, kontak radio memang pasti tak akan pernah terjadi, tetapi seharusnya kami bisa menemukan serpihan pecahannya. Begitu pula jika pesawat mengalami kerusakan, mestinya sang pilot bisa melakukan ditching (pendaratan darurat di atas air). Pasalnya, cuaca saat itu dalam keadaan baik. Dalam arti langit cerah, ombak hanya sekitar satu meter, dan angin hanya 15 knot.
Analisis selanjutnya memang mengembang kemana-mana. Namun tetap tidak menghasilkan apa-apa. Kasus C-119 Flying Boxcar pun terpendam begitu saja, sampai akhirnya pada tahun 1973 terbit artikel dari International UFO Bureau yang mengingatkan kembali sejumlah orang pada kasus ajaib tersebut.
Dalam artikel ini dimuat kesaksian astronot Gemini IV, James McDivitt dan Edward H. White II, yang justru membuat runyam masalah. Rupanya pada saat-saat di sekitar raibnya C-119, dia kebetulan tengah mengamati wilayah di sekitar Karibia. Gemini kebetulan memang sedang mengawang-awang di sana. Menurut catatan NASA, pada 3 sampai 7 Juni 1965 keduanya tengah melakukan eksperimen jalan-jalan ke luar kapsul Gemini dengan perlengkapan yang dirahasiakan.
Menurut Divitt, dia melihat sebuah pesawat tak dikenal (UFO) dengan semacam lengan mekanik kedapatan sedang meluncur di atas Karibia. Beberapa menit kemudian Ed White pun menyaksikan obyek lainnya yang serupa. Sejak itulah lalu merebak isu, C-119 diculik UFO. Para ilmuwan pun segera tertarik menguji kesaksian ini. Tak mau percaya begitu saja, mereka mengkonfirmasi obyek yang dilihat kedua astronot dengan satelit-satelit yang ada disekitar Gemini IV. Boleh jadi "kan yang mereka salah lihat ? Maklum saat itu (hingga kini pun), banyak pihak masih menilai sektis terhadap kehadiran UFO.
Ketika itu kepada kedua astronot disodori gambar Pegasus 2, satelit raksasa yang memang memiliki antene mirip lengan sepanjang 32 meter dan sejumlah sampah satelit yang ada di sekitar itu. Namun baik dari bentuk dan jarak, mereka menyanggah jika telah salah lihat.
"Sekali lagi saya tegaskan, dengan menyebut UFO "kan tak berarti saya menunjuk pesawat ruang angkasa dari planet lain. Pengertian UFO sangat universal. Bahwa jika saya melihat pesawat yang menurut penilaian saya tak saya kenal, tidakkah layak jika saya menyebutnya sebagai UFO?" sergah Divitt.
Begitulah kasus C-119 Flying Boxcar yang tak pernah terpecahkan hingga kini. Diantara kapal atau pesawat yang raib di wilayah Segitiga Bermuda kisahnya memang senantiasa sama. Terjadi ketika cuaca sedang baik, tak ada masalah teknis, kontak radio berjalan biasa, tetapi si pelintas tiba-tiba menghilang begitu saja. Tanpa meninggalkan jejak sama sekali.
Banyak teori kemudian dihubung-hubungkan dengan segala kejadian di sana. Ada yang menyebut teori pelengkungan waktu, medan gravitasi terbalik, abrasi atmosfer, dan ada juga teori anomali magnetik-gravitasi. Selain itu ada juga yang mengaitkannya dengan fenomena gampa laut, serangan gelombang tidal, hingga lubang hitam (black-hole) yang hanya terjadi di angkasa luar sana. Aneh-aneh memang analisanya, namun tetap saja tak ada satu pun yang bisa menjelaskannya.
Rahasia dan Keanehan Segitiga Bermuda
Bagi Anda yang gemar kisah misteri, pasti mengenal Segitiga Bermuda, wilayah laut di selatan Amerika Serikat dengan titik sudut Miami (di Florida), Puerto Rico (Jamaica), dan Bermuda ini, telah berabad-abad menyimpan kisah yang tak terpecahkan.Misteri demi misteri bahkan telah dicatat oleh pengelana samudera macam Christopher Columbus.
Sekitar 1492, ketika dirinya akan mengakhiri perjalanan jauhnya menuju dunia barunya, Amerika, Columbus sempat menyaksikan fenomena aneh di wilayah ini. Di tengah suasana laut yang terasa aneh, jarum kompas di kapalnya beberapa kali berubah-ubah. Padahal cuaca saat itu begitu baik.
Lebih dari itu, tak jauh dari kapal, pada suatu malam tiba-tiba para awaknya dikejutkan dengan munculnya bola-bola api yang terjun begitu saja ke dalam laut. Mereka juga menyaksikan lintasan cahaya dari arah ufuk yang kemudian menghilang begitu saja.
Begitulah Segitiga Bermuda. Di wilayah ini, indera keenam memang seperti dihantui "suasana" yang tak biasa. Namun begitu rombongan Columbus masih terbilang beruntung, karena hanya disuguhi "pertunjukkan". Lain dengan pelintas-pelintas yang lain.
Menurut catatan kebaharian, peristiwa terbesar yang pernah terjadi di wilayah ini adalah lenyapnya sebuah kapal berbendera Inggris, Atalanta, pada 1880. Tanpa jejak secuilpun, kapal yang ditumpangi tiga ratus kadet dan perwira AL Inggris itu raib di sana. Selain Atalanta, Segitiga Bermuda juga telah menelan ratusan kapal lainnya.
Di lain kisah, Segitiga Bermuda juga telah membungkam puluhan pesawat yang melintasinya. Peristiwa terbesar yang kemudian terkuak sekitar 1990 lalu adalah raibnya iring-iringan lima Grumman TBF Avenger AL AS yang tengah berpatroli melintas wilayah laut ini pada siang hari 5 Desember 1945. Setelah sekitar dua jam penerbangan komandan penerbangan melapor, bahwa dirinya dan anak buahnya seperti mengalami disorientasi. Beberapa menit kemudian kelima TBF Avenger ini pun raib tanpa sempat memberi sinyal SOS.
Anehnya, misteri Avenger tak berujung di situ saja. Ketika sebuah pesawat SAR jenis Martin PBM-3 Mariner dikirim mencarinya, pesawat amfibi gembrot dengan tigabelas awak ini pun ikut-ikutan lenyap. Hilang bak ditelan udara. Keesokan harinya ketika wilayah-wilayah laut yang diduga menjadi tempat kecelakaan keenam pesawat disapu enam pesawat penyelamat pantai dengan 27 awak, tak satu pun serpihan pesawat ditemukan. Ajaib.
Tahun demi tahun berlalu. Sekitar 1990, tanpa dinyana seorang peneliti berhasil menemukan onggokan kerangka pesawat di lepas pantai Fort Launderdale, Florida. Betapa terkejutnya orang-orang yang menyaksikan. Karena, ketika dicocok kan, onggokan metal itu ternyata bagian dari kelima TBF Avenger.
Hilangnya C-119
Kisah ajaib lainnya adalah hilangnya pesawat transpor C-119 Flying Boxcar pada 7 Juni 1965. Pesawat tambun mesin ganda milik AU AS bermuatan kargo ini, hari itu pukul 7.47 lepas landas dari Lanud Homestead. Pesawat dengan 10 awak ini terbang menuju Lapangan Terbang Grand Turk, Bahama, dan diharapkan mendarat pukul 11.23.
Pesawat ini sebenarnya hampir menuntaskan perjalanannya. Hal ini diketahui dari kontak radio yang masih terdengar hingga pukul 11. Sesungguhnya memang tak ada yang mencurigakan. Kerusakan teknis juga tak pernah dilaporkan. Tetapi Boxcar tak pernah sampai tujuan.
"Dalam kontak radio terakhir tak ada indikasi apa-apa bahwa pesawat tengah mengalami masalah. Namun setelah itu kami kehilangan jejaknya," begitu ungkap juru bicara Penyelamat Pantai Miami. "Besar kemungkinan pesawat mengalami masalah kendali arah (steering trouble) hingga nyasar ke lain arah," tambahnya.
Seketika itu pula tim SAR terbang menyapu wilayah seluas 100.000 mil persegi yang diduga menjadi tempat kandasnya C-119. Namun hasilnya benar-benar nihil. Sama seperti hilangnya pesawat-pesawat lainnya di wilayah ini, tak satu pun serpihan pesawat atau tubuh manusia ditemukan.
"Benar-benar aneh. Sebuah pesawat terbang ke arah selatan Bahama dan hilang begitu saja tanpa jejak," demikian komentar seorang veteran penerbang Perang Dunia II.
Seseorang dari Tim SAR mengatakan, kemungkinan pesawat jatuh di antara Pulau Crooked dan Grand Turk. Bisa karena masalah struktur, ledakan, atau kerusakan mesin. Kalau memang pesawat meledak, kontak radio memang pasti tak akan pernah terjadi, tetapi seharusnya kami bisa menemukan serpihan pecahannya. Begitu pula jika pesawat mengalami kerusakan, mestinya sang pilot bisa melakukan ditching (pendaratan darurat di atas air). Pasalnya, cuaca saat itu dalam keadaan baik. Dalam arti langit cerah, ombak hanya sekitar satu meter, dan angin hanya 15 knot.
Analisis selanjutnya memang mengembang kemana-mana. Namun tetap tidak menghasilkan apa-apa. Kasus C-119 Flying Boxcar pun terpendam begitu saja, sampai akhirnya pada tahun 1973 terbit artikel dari International UFO Bureau yang mengingatkan kembali sejumlah orang pada kasus ajaib tersebut.
Dalam artikel ini dimuat kesaksian astronot Gemini IV, James McDivitt dan Edward H. White II, yang justru membuat runyam masalah. Rupanya pada saat-saat di sekitar raibnya C-119, dia kebetulan tengah mengamati wilayah di sekitar Karibia. Gemini kebetulan memang sedang mengawang-awang di sana. Menurut catatan NASA, pada 3 sampai 7 Juni 1965 keduanya tengah melakukan eksperimen jalan-jalan ke luar kapsul Gemini dengan perlengkapan yang dirahasiakan.
Menurut Divitt, dia melihat sebuah pesawat tak dikenal (UFO) dengan semacam lengan mekanik kedapatan sedang meluncur di atas Karibia. Beberapa menit kemudian Ed White pun menyaksikan obyek lainnya yang serupa. Sejak itulah lalu merebak isu, C-119 diculik UFO. Para ilmuwan pun segera tertarik menguji kesaksian ini. Tak mau percaya begitu saja, mereka mengkonfirmasi obyek yang dilihat kedua astronot dengan satelit-satelit yang ada disekitar Gemini IV. Boleh jadi "kan yang mereka salah lihat ? Maklum saat itu (hingga kini pun), banyak pihak masih menilai sektis terhadap kehadiran UFO.
Ketika itu kepada kedua astronot disodori gambar Pegasus 2, satelit raksasa yang memang memiliki antene mirip lengan sepanjang 32 meter dan sejumlah sampah satelit yang ada di sekitar itu. Namun baik dari bentuk dan jarak, mereka menyanggah jika telah salah lihat.
"Sekali lagi saya tegaskan, dengan menyebut UFO "kan tak berarti saya menunjuk pesawat ruang angkasa dari planet lain. Pengertian UFO sangat universal. Bahwa jika saya melihat pesawat yang menurut penilaian saya tak saya kenal, tidakkah layak jika saya menyebutnya sebagai UFO?" sergah Divitt.
Begitulah kasus C-119 Flying Boxcar yang tak pernah terpecahkan hingga kini. Diantara kapal atau pesawat yang raib di wilayah Segitiga Bermuda kisahnya memang senantiasa sama. Terjadi ketika cuaca sedang baik, tak ada masalah teknis, kontak radio berjalan biasa, tetapi si pelintas tiba-tiba menghilang begitu saja. Tanpa meninggalkan jejak sama sekali.
Banyak teori kemudian dihubung-hubungkan dengan segala kejadian di sana. Ada yang menyebut teori pelengkungan waktu, medan gravitasi terbalik, abrasi atmosfer, dan ada juga teori anomali magnetik-gravitasi. Selain itu ada juga yang mengaitkannya dengan fenomena gampa laut, serangan gelombang tidal, hingga lubang hitam (black-hole) yang hanya terjadi di angkasa luar sana. Aneh-aneh memang analisanya, namun tetap saja tak ada satu pun yang bisa menjelaskannya.
Bermula dari Florida, membawa ke Miami, Puerto Rico dan seterusnya ke
Pulau Bermuda, bentuk terkuat yang diketahui oleh manusia telah
terhasil iaitu tiga segi. Piramid berbentuk tiga segi, maka ia kukuh
hingga kini. Kalau kita ambil kayu dan ikatkan menjadi bentuk tiga segi
ia sentiasa lebih kuat daripada yang berbentuk empat segi. Begitulah
istimewanya tiga segi tetapi dalam masa yang sama ia juga menyimpan
misteri.
Bermuda Triangle berbentuk tiga segi dan ia cukup menakutkan. Anda
tentu pernah mendengar tentang misterinya Bermuda Triangle. Paling
tidak kehilangan skuadran TBM Avengers sebaik sahaja berlepas dari Fort
Lauderdale, Florida pasti mendatangkan pelbagai tanda tanya. Apa yang
ada di Bermuda Triangle?
Dikatakan apabila anda berada di sana, kompas tidak lagi menujukkan
arah ke utara. Anda dikira �hilang� . Satu lagi tempat dikenali
sebagai �Devil�s Sea� oleh ahli pelayaran Jepun dan Filipina terletak
di luar dari kawasan pantai laut Jepun, juga dikatakan memiliki
keanehan serupa.
Pada ketinggian 25,300 kaki dan masih mendaki untuk mencapai 29,000
kaki, sebuah jet turbo yang dikendalikan oleh Verdi dan Lukaris
kelihatan okey. Radar di menara kawalan masih menujukkan di mana mereka
berada. Semuanya kelihatan normal. Tiba-tiba ia ghaib begitu sahaja,
seolah-olah tidak pernah wujud sebelum itu. Tidak ada tanda-tanda
menunjukkan ia jatuh ke laut atau menghadapi apa-apa kesukaran. Ia
tiba-
tiba ghaib!
Apa yang sebenarnya telah berlaku?
Teringat saya pada satu hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah
bahawa Rasulullah s.a.w. telah bersabda, maksudnya, �Apabila salah
seorang berada di tempat yang terbuka atau di tengah matahari sedang
bersinar, lalu bayangan yang meneduhinya bergerak sehingga sebahagian
dari dirinya terletak di tempat panas dan sebahagian lagi di tempat
sejuk, maka hendaklah dia berdiri (meninggalkan tempat itu).�
Dikatakan, larangan ini kerana tempat seperti itu adalah tempat yang
paling digemari oleh syaitan. Jadi apa kaitannya dengan Bermuda
Triangle? Kawasan ini terletak di perairan Atlantik di pertengahan
antara benua Amerika Utara dengan Afrika. Secara mudah, lokasi ini
adalah kawasan pertembungan dua arus � panas dari Afrika dan sejuk dari
Amerika Utara.
Dengan hadis ini maka terjawablah misteri Bermuda Triangle. Perkara-
perkara aneh yang berlaku itu tentu antara lain disebabkan pertembungan
antara panas dan sejuk dan �istana� syaitan yang mungkin tersembunyi di
situ.
Malah saya pernah membaca sebuah buku bertajuk �Dajjal akan Muncul dari
Kerajaan Jin di Segi tiga Bermuda� oleh Sheikh Muhammad Isa Dawuud dari
Mesir yang mendedahkan bahawa kawasan Bermuda Triangle adalah kawasan
jin di mana dari situlah akan muncul dajjal. Jika benar dakwaan buku
ini, tidak syak lagi apa yang disabdakan oleh Nabi s.a.w. itu nyata
mendahului zaman. Sekali gus ia membuktikan Islam memiliki semua
jawapan untuk semua persoalan.
Raibnya KC-135
di Segitiga Bermuda
Hilangnya dua tanker tambun KC-135 AU AS di 900 mil sebelah timur-laut Miami pada 1963 menambah pekat misteri Segitiga Bermuda. Akibat vile vortices, magnetisme, atau proyek rahasia AS?
Tanker KC-135 Tanker tambun seperti inilah yang hilang di atas perairan Segitiga Bermuda pada 1963./Foto: NASA
Hari itu, Rabu, tanggal 28 Agustus 1963. Sebagimana tugas rutin lainnya,dua pemasok bahan bakar di udara KC-135 siap diminta terbang kemana saja. Dan, siang hari itu tanpa beban firasat apa-apa, keduanya melenggang begitu saja setelah mendapat perintah terbang ke arah Lautan Atlantik. Dengan 25.000 galon bahan bakar jet beroktan tinggi diperutnya, mereka ditugasi mengisi bahan bakar ke sejumlah pesawat militer AS di udara. Lepas landas dari pangkalannya di Lanud Homestead, Florida, dengan kecepatan jelajah 600 mil per jam, keduanya lalu mengejar buruannya masing-masing ke lokasi yang telah ditentukan. Kontak radio terjadi ketika pilotnya melapor posisi pada 900 mil sebelah timur-laut Miami, kira-kira tengah hari. Namun setelah itu kedua tanker sehaga empat juta dollar ini seolah ditelan langit. Kedua pesawat dengan 11 awaknya tersebut tiba-tiba raib begitu saja.
Setelah menara Homestead menunggu hingga batas waktu kedatangan (ETA) pada jam 14.00 waktu setempat keduanya tak muncul, notam bahwa keduanya hilang dalam tugas pun disebar. Satu-satunya jejak awal yang berhasil didapat adalah laporan dari pilot KC-135 lainnya yang telah lebih dulu mendarat. Pilotnya mengatakan bahwa mereka sempat berpapasan di udara sekitar pukul 15.00 waktu setempat. Mereka lenyap begitu saja setelah mengisi tanki dua pembom jet B47 milik AU AS di atas Atlantik.
Mengantisipasi raibnya kedua stratotanker, pihak Lanud Homestead pun segera mengerahkan upaya pencarian. Sekitar 24 pesawat dikerahkan ke 900 mil sebelah timur-laut Miami, lokasi dimana kontak terakhir itu terjadi. Tetapi hingga tengah malam tak sebuah pecahan dan benda yang mencurigakan ditemukan. Keesokan harinya, upaya pencarian kembali dikerahkan. Kali itu kekuatan dilipatgandakan, dan empat kapal pencari Pasukan Pengaman Pantai AS (US Coast Guard) ikut mendukung. Namun hasilnya tetap sama saja. Nihil. Sesuai prosedur, untuk sementara upaya pencarian dihentikan dan laporan mengenai hilangnya kedua KC-135 pun disiarkan ke berbagai pihak. Termasuk ke berbagai media penerbitan dan siaran televisi.
Diluar dugaan, dua hari setelah kejadian, sebuah pesawat milik AU AS tiba-tiba melihat jejak terhampar di laut masih di sekitar posisi yang dicurigai. Dan setelah dihampiri, ternyata di sana mereka menemukan helm pilot, life jacket, kartu navigasi, panel kokpit, dan peralatan lain yang diyakini sebagai ceceran KC-135 yang nahas. Tak berapa lama kemudian ditemukan lagi ceceran lain yang diduga milik KC-135 kedua. Karena jarak ceceran yang satu dengan yang lain sekitar 160 mil, teori yang mengatakan bahwa kedua pesawat bertabrakan di udara seperti yang santer dibicarakan pun 'gugur'.
Lalu apa yang menyebabkan kedua pesawat sama-sama hancur dalam waktu yang diduga bersamaan pada jarak yang lumayan agak berjauhan? Teori kerusakan mesin sulit sekali diterima mengingat tingkat koinsidensinya kecil sekali. Faktor eksternal-kah?
Magnet atau UFO?
Bagi sementara kalangan yang mukim di wilayah Miami dan sekitarnya, nahas yang dialami awak Homestead tersebut memang misteri, namun mereka bisa 'memahaminya' karena kasus-kasus seperti ini seolah kerap terjadi di beranda mereka. Kedua KC-135 berikut 11 awaknya itu adalah korban kesekian dari 'keganasan' Segitiga Bermuda. Namun, seperti yang sudah-sudah, memang jarang sekali ada penjelasan dari kasus-kasus hilangnya kapal atau pesawat terbang di wilayah paling angker dari Lautan Atlantik, yang dibatasi Pulau Bermuda di sebelah Utara, Florida di sebelah Barat, dan Puerto Rico di sebelah Timur ini.
Alkisah mengatakan, laut dan udara di wilayah ini tak pernah menunjukkan gejala gangguan apa-apa menjelang pesawat atau kapal tiba-tiba hilang di sini. Kesan inilah yang membuat opini bahwa sampai-sampai pilot atau nakhoda tak pernah sempat lagi mengambil langkah untuk menghindar. Dan, fenomena yang terjadi di sana memang seolah terlalu dahsyat untuk dihindari. Kesan ini pun seolah membenarkan laporan yang diumumkan jurubicara Lanud Schilling, bahwa tak ada distress call menjelang musibah itu terjadi.
Menanggapi berbagai musibah yang telah terjadi sejak tahun 40-an, selanjutnya memang melahirkan berbagai teori yang kadang terdengar ajaib. Karena gejala umum yang kerap dilaporkan adalah kehilangan orientasi, sejumlah pihak menyebut; penyebabnya mungkin abrasi atmosfer, gangguan magnetik dan gravitasi, gempa di dasar laut, atau gelombang tidal. Lebih jauh, karena sebagian besar korban tak bisa ditemukan di sekitar reruntukan seperti juga yang terjadi pada kasus KC-135 ini , peristiwanya kemudian juga dikait-kaitkan dengan upaya penculikan oleh sekelompok makhluk asing (UFO) yang kabarnya sering mondar-mandir di sana.
Sebuah upaya penelitian ilmiah bukannya belum pernah dicobakan di sini. Paling tidak hal ini pernah dilakukan pemerintah AS dengan mengirim kapal tanpa awak yang dikendalikan dengan remote-control. Namun demikian, kapal yang dipenuhi bermacam-macam sensor penjejak dan pencatat ini, sayangnya, tak pernah juga berhasil mencatat gejala-gejala yang mencurigakan. Inilah yang membuat seluruh misteri di Segitiga Bermuda tak kunjung mendapat penjelasan yang memuaskan secara ilmiah. Hingga kini.
Dilain pihak, kenyataan inilah yang uniknya kerap membuat para ilmuwan dunia bertanya-tanya. Dunia telah merengkuh temuan dan pemahaman yang begitu tinggi dalam bidang science dan wahana tanpa awak, akan tetapi mengapa fenomena 'di depan mata itu' tak pernah juga bisa disibak? Tak kurang dari Zadrach L. Dupe, pakar dari Departemen Geofisika dan Meteorologi ITB, mengungkap ironi tersebut kepada Angkasa, akhir September lalu di Jakarta. Itu sebabnya, ia mencurigai seperti juga yang diantisipasi ilmuwan dunia lainnya ada satu atau beberapa negara adidaya yang berdiri di belakang berbagai misteri tersebut. Perkiraan ini nampaknya tak berlebihan, mengingat pada tahun 60-an, sebuah badan penyelidik Kanada pernah memergoki pemerintah AS tengah mengupayakan sebuah proyek dengan peralatan magnet besar yang beberapa tahun kemudian diakui sebagai Project Magnet. Proyek seperti ini sangat mungkin berpengaruh karena bisa mengakibatkan pesawat atau kapal celaka akibat disorientasi.
Akan tetapi, dugaan seperti itu termasuk juga dugaan bahwa di bawah wilayah 'keramat' itu mengandung logam yang bisa menciptakan gangguan magnet sekali lagi tak pernah menjawab pertanyaan yang sudah kepalang rumit. Diantara yang paling misterius, diantaranya saja, mengapa dari hampir semua wahana yang berhasil ditemukan reruntukannya, tak pernah ditemukan korban (manusia). Mereka seolah hilang tanpa jejak. Pecinta kisah misteri mungkin masih ingat dengan kasus hilangnya lima pembom TBM Avenger AL AS yang raib di sana pada Desember 1945 tak berapa lama setelah lepas landas dari pangkalannya di Fort Launderdale, Florida. Pesawat-pesawat ini pada awal tahun 90-an akhirnya di temukan tersungkur di lepas pantai, tak jauh dari pangkalannya. Namun anehnya tak satupun reruntukannya menyisakan jejak para awaknya.
Jadi kalaupun fenemona alam bertanggung-jawab dalam misteri di Segitiga Bermuda, paling tidak ada faktor eksternal lain yang ikut bertanggung-jawab dalam misteri penghilangan para awaknya. Dalam hal ini yang dimaksud, adalah sebuah komunitas asing yang peduli benar terhadap kekhasan manusia.
Rahasia Segitiga Bermuda
Pada tanggal 17 Januari 1949 pesawat Star Areal, dari arah Bermuda menuju Jamaica hilang begitu saja ditelan bumi tanpa ada jejaknya.
Istilah Bermuda diambil dari nama bulan ketujuh penanggalan Mesir, yaitu Naisan. Pada bulan itu petani menanam tebu dan memanen kurma. Istilah itu kemudian dipergunakan untuk menunjuk segitiga imajinatif yang terletak di Samudera Atlantik. Segitiga Bermuda memiliki luas sekitar 770.000 km2 dan terdiri dari gugusan pulau – pulau yang jumlahnya 350 pulau.
Puncak imajinatif Bermuda, di bagian utara terdapat pulau Bermuda, sudut tenggaranya terdapat pulau Poerterico,yang merupakan markas Militer USA. Penduduknya berbahasa Spanyol dan bahasa resminya bahasa Inggris. Ibukotanya San Juan. Sedangkan sudut baratnya terletak di Miami,Florida.
Seorang spesialis – peristiwa misterius kelautan bernama Vincent Cadys, mengatakan bahwa Segitiga Bermuda sangat berbahaya bagi pelayaran dan penerbangan. Kurang lebih 100 pesawat dan kapal laut hilang di daerah ini dan korbannya mencapai lebih dari 1000 orang. Sebagian besar peristiwa misterius itu terjadi pada tahun 1945.
Lalu, Charles Berlins, penulis buku Bermuda Triangle memaparkan secara panjang lebar dalam bukunya tentang hilangnya kapal Perancis Rousalie yang melewati daerah ini pada tahun 1940. Mesinnya tetap baik dan muatannya pun tidak diusik, tetapi kapal ini kosong tidak berpenumpang maupun berawak. Kejadian lainnya yaitu hilangnya kapal barang besar milik USA bernama Anita dengan muatan 20.000 ton pada tanggal 23 Maret 1973.
Yang paling mengerikan kejadian yang dijuluki “Kuburan Atlantik” di Segitiga Bermuda adalah malapetaka yang menimpa ekspedisi skuadron ke-19 Amerika. Pada hari Kamis bulan Januari 1945, lima pesawat tempur jenis TTB30 Finger berangkat dari pangkalannya di Port Louderdidle di wilayah Florida, USA. Kelima pesawat itu bersama awaknya lenyap di balik kabut misterius tanpa meninggalkan jejak sedikit pun di daerah Segitiga Bermuda.
Yang lebih menakjubkan lagi adalah upaya yang dilakukan para sarjana dalam memecahkan misteri di Segitiga Bermuda, bahwa di daerah itu terdapat elektromagnet yang dinterpretasikan peristiwa – peristiwa tersebut sebagai ulangan dari penampilan kembali peristiwa – peristiwa yang dulu pernah terjadi di wilayah tersebut karena adanya lorong waktu (time tannel). Jadi pesawat dan kapal laut yang hilang tadi masih tetap hidup tetapi berada di tempat dan waktu yang lain.
Tanggapan lain tentang Segitiga Bermuda adalah daerah itu pusat kerajaan iblis dan setan pengikut – pengikutnya mengendalikan kegiatannya untuk mempengaruhi manusia supaya sesat, sesuai janjinya dahulu kepada nabi Adam yang akan merusak moral keturunan Nabi Adam.
Segitiga Bermuda
Segitiga Bermuda (bahasa Inggris: Bermuda Triangle), terkadang disebut juga Segitiga Setan adalah sebuah wilayah lautan di Samudra Atlantik seluas 1,5 juta mil2 atau 4 juta km2 yang membentuk garis segitiga antara Bermuda, wilayah teritorial Britania Raya sebagai titik di sebelah utara, Puerto Riko, teritorial Amerika Serikat sebagai titik di sebelah selatan dan Miami, negara bagian Florida, Amerika Serikat sebagai titik di sebelah barat.Segitiga bermuda sangat misterius. Sering ada isu paranormal di daerah tersebut yang menyatakan alasan dari peristiwa hilangnya kapal yang melintas. Ada pula yang mengatakan bahwa sudah menjadi gejala alam bahwa tidak boleh melintasi wilayah tersebut. Bahkan ada pula yang mengatakan bahwa itu semua akibat ulah makhluk luar angkasa
Sejarah awal
Pada masa pelayaran Christopher Colombus, ketika melintasi area segitiga Bermuda, salah satu awak kapalnya mengatakan melihat “cahaya aneh berkemilau di cakrawala”. Beberapa orang mengatakan telah mengamati sesuatu seperti meteor. Dalam catatannya ia menulis bahwa peralatan navigasi tidak berfungsi dengan baik selama berada di area.Berbagai peristiwa kehilangan di area tersebut pertama kali didokumentasikan pada tahun 1951 oleh E.V.W. Jones dari majalah Associated Press. Jones menulis artikel mengenai peristiwa kehilangan misterius yang menimpa kapal terbang dan laut di area tersebut dan menyebutnya ‘Segitiga Setan’. Hal tersebut diungit kembali pada tahun berikutnya oleh Fate Magazine dengan artikel yang dibuat George X. Tahun 1964, Vincent Geddis menyebut area tersebut sebagai ‘Segitiga Bermuda yang mematikan’ , setelah istilah ‘Segitiga Bermuda’ menjadi istilah yang biasa disebut.
Penjelasan yang meragukan
Tanggapan beberapa orangPerusahaan asuransi laut Lloyd's of London menyatakan bahwa segitiga bermuda bukanlah lautan yang berbahaya dan sama seperti lautan biasa di seluruh dunia, asalkan tidak membawa angkutan melebihi ketentuan ketika melalui wilayah tersebut. Penjaga pantai mengkonfirmasi keputusan tersebut. Penjelasan tersebut dianggap masuk akal, ditambah dengan sejumlah pengamatan dan penyelidikan kasus.
Gas Methana
Penjelasan lain dari beberapa peristiwa lenyapnya pesawat terbang dan kapal laut secara misterius adalah adanya gas methana di wilayah perairan tersebut. Teori ini dipublikasikan untuk pertama kali tahun 1981 oleh Badan Penyelidikan Geologi Amerika Serikat. Teori ini berhasil diuji coba di laboratorium dan hasilnya memuaskan beberapa orang tentang penjelasan yang masuk akal seputar misteri lenyapnya pesawat-pesawat dan kapal laut yang melintas di wilayah tersebut.Penjelasan lain
Ada yang mengatakan Segitiga Bermuda disebabkan karena tempat tersebut merupakan pangkalan UFO sekelompok mahkluk luar angkasa/alien yang tidak mau diusik oleh manusia,sehingga kendaraan apapun yang melewati teritorial tersebut akan terhisap dan diculik. Ada yang mengatakan bahwa penyebabnya dikarenakan oleh adanya sumber magnet terbesar di bumi yang tertanam di bawah Segitiga Bermuda,sehingga logam berton-tonpun dapat tertarik ke dalam. Dan bahkan ada yang mengatakan Segitiga Bermuda merupakan pusat bertemunya antara arus air dingin dengan arus air panas,sehingga akan mengakibatkan pusaran air yang besar/dasyat.Meskipun beberapa teori dilontarkan, namun tidak ada yang memuaskan sebab munculnya tambahan seperti benda asing bersinar yang mengelilingi pesawat sebelum kontak dengan menara pengawas terputus dan pesawat lenyap.
Peristiwa-peristiwa terkenal
Penerbangan 19Salah satu kisah yang terkenal dan bertahan lama dalam banyaknya kasus misterius mengenai hilangnya pesawat-pesawat dan kapal-kapal yang melintas di segitiga bermuda adalah Penerbangan 19. Penerbangan 19 merupakan kesatuan angkatan udara dari lima pesawat pembom angkatan laut Amerika Serikat.
Penerbangan itu terakhir kali terlihat saat lepas landas di Fort Lauderdale, Florida pada tanggal 5 Desember 1945. Pesawat-pesawat pada Penerbangan 19 dibuat secara sistematis oleh orang-orang yang ahli penerbangan dan kelautan untuk mengahadapi situasi buruk, namun tiba-tiba dengan mudah menghilang setelah mengirimkan laporan mengenai gejala pandangan yang aneh, dianggap tidak masuk akal.
Karena pesawat-pesawat pada Penerbangan 19 dirancang untuk dapat mengapung di lautan dalam waktu yang lama, maka penyebab hilangnya dianggap karena penerbangan tersebut masih mengapung-apung di lautan menunggu laut yang tenang dan langit yang cerah.
Setelah itu, dikirimkan regu penyelamat untuk menjemput penerbangan tersebut, namun tidak hanya pesawat Penerbangan 19 yang belum ditemukan, regu penyelamat juga ikut lenyap. Karena kecelakaan dalam angkatan laut ini misterius, maka dianggap “penyebab dan alasannya tidak diketahui”.
Kronologi dari beberapa peristiwa terkenal
- 1840: HMS Rosalie
- 1872: The Mary Celeste, salah satu misteri terbesar lenyapnya beberapa kapal di segitiga bermuda
- 1909: The Spray
- 1917: SS Timandra
- 1918: USS Cyclops (AC-4) lenyap di laut berbadai, namun sebelum berangkat menara pengawas mengatakan bahwa lautan tenang sekali, tidak mungkin terjadi badai, sangat baik untuk pelayaran
- 1926: SS Suduffco hilang dalam cuaca buruk
- 1938: HMS Anglo Australian menghilang. Padahal laporan mengatakan cuaca hari itu sangat tenang
- 1945: Penerbangan 19 menghilang
- 1952: Pesawat British York transport lenyap dengan 33 penumpang
- 1962: US Air Force KB-50, sebuah kapal tanker, lenyap
- 1970: Kapal barang Perancis, Milton Latrides lenyap; berlayar dari New Orleans menuju Cape Town.
- 1972: Kapal Jerman, Anita (20.000 ton), menghilang dengan 32 kru
- 1976: SS Sylvia L. Ossa lenyap dalam laut 140 mil sebelah barat Bermuda.
- 1978: Douglas DC-3 Argosy Airlines Flight 902, menghilang setelah lepas landas dan kontak radio terputus
- 1980: SS Poet; berlayar menuju Mesir, lenyap dalam badai
- 1995: Kapal Jamanic K (dibuat tahun 1943) dilaporkan menghilang setelah melalui Cap Haitien
- 1997: Para pelayar menghilang dari kapal pesiar Jerman
- 1999: Freighter Genesis hilang setelah berlayar dari Port of Spain menuju St Vincent.
Misteri Segitiga Bermuda |
Segitiga Bermuda (bahasa Inggris: Bermuda Triangle), terkadang disebut juga Segitiga Setan adalah sebuah wilayah lautan di Samudra Atlantik seluas 1,5 juta mil2 atau 4 juta km2 yang membentuk garis segitiga antara Bermuda, wilayah teritorial Britania Raya sebagai titik di sebelah utara, Puerto Riko, teritorial Amerika Serikat sebagai titik di sebelah selatan dan Miami, negara bagian Florida, Amerika Serikat sebagai titik di sebelah barat. Segitiga bermuda sangat misterius. Sering ada isu paranormal di daerah tersebut yang menyatakan alasan dari peristiwa hilangnya kapal yang melintas. Ada pula yang mengatakan bahwa sudah menjadi gejala alam bahwa tidak boleh melintasi wilayah tersebut. Bahkan ada pula yang mengatakan bahwa itu semua akibat ulah makhluk luar angkasa. Sebenarnya tempat misteri ini tak benar bila dikatakan segitiga, sebab batas-batas dari petunjuk kapal-kapal atau pesawat terbang yang hilang sudah melebihi dari bentuk segitiga itu. Segitiga itupun hanya merupakan imajinasi saja. Bila kita ambil peta, kita buka di bagian Amerika Tengah, di sana terdapat banyak kepulauan Hindia Barat. Untuk mengetahui bagaimana bentuk dari Segitiga Bermuda itu, kita tarik garis dari kota Miami ke kota San Juan di Puerto Rico; dari San Juan ke pulau Bermuda; dan kembali ke Miami di daerah Florida, Amerika. Meskipun sebenarnya misteri Segitiga Bermuda ini milik orang Amerika, tak apalah kita turut memperbincangkannya. Sebenarnya tempat semacam ini ada pula di tempat lain, juga di Amerika, yaitu di sebuah danau yang bernama Ontario, bahkan lebih ômengerikanö dari Segitiga Bermuda. Dari berbagai kesimpulan, jarum kompas dan peralatan pesawat yang akan hilang selalu mendapat gangguan dan mereka seperti tak melihat air. Dari gejalan ini disimpulkan, di dasar laut sana tentu terdapat sebuah medan magnetik yang kuat sekali, yang sanggup mengganggu kompas atau menarik kapal itu sampai ke dasar laut yang dalam. Tak cukup bila saya menguraikan seluruh peristiwa, dan itu juga tak menjurus pada masalah penyelesaian. Tetapi mengenai peristiwa bentuk gaib di Segitiga bermuda ini dapat dikemukakan dan mungkin teori-teori yang banyak mengenai Segitiga Bermuda. Mungkin di udara terdapat semacam gangguan atmosfir yang berupa ôlubang di langitö. Ke lubang itulah pesawat terbang masuk tanpa sanggup untuk keluar lagi. Dari misteri "Lubang di Langit" ini membentuk sebuah teori tentang adanya semacam perhubungan antara dunia dengan dimensi lain. Lubang di Langit itu dianggap semacam alat transportasi seperti tampak di film Star Trek. Ataukah bentuk Lubang di Langit itu UFO? Orang sering menghubungkan hilangnya pesawat kita dengan munculnya UFO. Lantas, apakah hilangnya mereka itu karena diculik oleh UFO? Malah hasilnya hanya mendapat pertanyaan tanpa jawaban. Ada tempat di Segitiga Bermuda yang disebut Tongue of the Ocean atau ôLidah Lautanö. Lidah Lautan mempunyai jurang bawah laut (canyon) Bahama. Ada beberapa peristiwa kecelakaan di sana. Tidak banyak yang belum diketahui tentang Segitiga Bermuda, sehingga orang menghubungkan misteri Segitiga Bermuda ini dengan misteri lainnya. Misalnya saja misteri Naga Laut yang pernah muncul di Tanjung Ann, Massachussets AS, pada bulan Agustus 1917. Mungkinkah naga laut ini banyak meminta korban itu? Ataukah arus Cromwell di Lautan Pasifik yang menyebabkan adanya gelombang lautan disitu atau angin topan, gempa bumi di dasar lautan? Tak ada orang yang tahu. Konon di sekitar kepulauan Bahama terdapat blue hole, yaitu semacam gua lautan. Dulu gua ini memang sungguh ada, tetapi setelah jaman es berlalu, gua ini terendam. Arus didalamnya sangat kuat dan sering membuat pusaran yang berdaya hisap. banyak kapal-kapal kecil atau manusia yang terhisap ke dalam blue hole itu tanpa daya, dan anehnya kapal-kapal kecil yang terhisap itu akan muncul kembali ke permukaan laut selang beberapa lama. Tapi yang menimbulkan pertanyaan ialah: Mungkinkah Blue Hole ini sanggup menelan kapal raksasa ke dasar lautan? Misteri lain yang masih belum terungkap adalah misteri Makhluk Laut Sargasso, yang bukan semata-mata khayalan. Di Lautan Sargasso itu banyak kapal yang tak pernah sampai ke tujuannya dan terkubur di dasar laut itu. Di sana terhimpun kapal-kapal dari berbagai jaman, harta karun, mayat tulang belulang manusia. Luas Laut Misteri Sargasso ini 3650 km untuk panjang dan lebarnya 1825 km, dan di sekelilingnya mengalir arus yang kuat sekali, sehingga membentuk pusaran yang sangat luas yang berputar perlahan-lahan searah jarum jam. Di dasar lautnya terdapat pegunungan yang banyak dan mempunyai tebing dan ngarai yang terjal. Segitiga Bermuda memang menarik, sekaligus menakutkan. Konon perairan Karibia merupakan tempat yang banyak menyimpan keanehan-keanehan, seperti cahaya-cahaya yang tak jelas asalnya, bayangan-bayangan yang menakutkan, yang keluar masuk permukaan laut, bentuknya tak jelas tapi lebih besar dari ikan paus. Bentuknya seperti ubur-ubur raksasa dengan warna kulit keputihan dan pernah disaksikan oleh dua orang. "Ubur-ubur raksasa" itu seperti mampu mengganggu jarum kompas dan menyerap energi fisik. Mungkin "ubur-ubur raksasa" itu bukan binatang, melainkan pangkalan UFO yang dapat keluar masuk dari dalam laut. Keanehan lain di dekat pulau Puerto Rico, tampak suatu pancaran air raksasa yang membentuk cendawan atau kembang kol. Laut di tempat itu mempunyai kedalaman sampai 10 km. Kejadian ini sempat dilihat oleh awak pesawat Boeing 707 pada tanggal 11 April 1963. Menurut mereka cendawan air itu mempunyai garis tengah selebar 900-1800 meter dengan ketinggian separuhnya. Mungkin itu hanya percobaan nuklir dari negara Amerika atau lainnya? Tapi pihak Amerika tidak membenarkannnya, sebab tak mungkin mencoba bom di jalur penerbangan. Mungkin ledakan itu berasal dari kapal selam nuklir Thresher yang hilang sehari sebelumnya, tapi lokasi hilangnya kapal selam itu ribuan km dari sana. Ada sebuah tempat di perairan Boca Raton, yang di sana terdapat sebuah pipa bergaris tengah 20 cm. Jelas bukan milik Amerika (untuk lebih lanjut: Orang Bumi). Peristiwa ini dilihat oleh suami istri Lloyd Wingfields. Mereka melihat sebuah tiang asap disana, dan ketika didekati oleh mereka, tampak sebuah pipa yang muncul dari dasar laut yang merupakan sumber keluarnya asap itu. Asap itu sendiri tak mengeluarkan bau dan berwarna kekuning-kuningan. Mungkinkah pipa itu tertancap dari sumber api di dasar laut? Pangkalan UFO di dasar lautkah yang menyebabkannya? Lagipula kedalaman laut itu cukup dalam, sehingga mereka tak berani menyelam untuk melihat lebih lanjut, juga mereka melihat (sesudahnya) sebuah helikopter yang mengalami kerusakan mesin dan berusaha mendarat darurat di laut. Melihat kenyataan-kenyataan yang ada dan bukti yang dpat dipertahankan itu, timbullah berbagai macam bentuk teori yang mungkin berbeda satu sama lain. Teori-teori yang pernah dikemukakan untuk membuka misteri hilangnya kapal itu, antara lain: Adanya bahaya alam/gempa yang dapat menarik kapal tersedot. Adanya bermacam-macam arus yang berkumpul di daerah Segitiga Bermuda itu, sehingga mungkin saja arus bawah tiba-tiba berubah ke permukaan dan menyebabkan pusaran air. Ditemukan Blue Hole, tapi masih diragukan, karena kapal yang besar seperti tanker/kapal induk tak mungkin mampu disedot oleh Blue Hole. Terjadi gempa yang menyebabkan tanah retak besar dan air membentuk pusaran dan menyedot kedalamnya. Adanya puting beliung atau pusaran angin yang dapat menyebabkan hancurnya sebuah pesawat terbang karena dihempaskan. Ulasan lain, di daerah Kutub Selatan ada sebuah lubang besar yang menghubungkan dunia luar dengan dunia lain. Pernah ada orang bernama Admiral Bryd, melihat dari kapal terbang ke Barat di kutub selatan sebelah darat menghijau dengan danau yang tak membeku dan binatang liar mirip bison dan melihat seperti manusia-manusia purba. Sebagai ilmuwan Bryd melaporkan peristiwa yang disaksikannya itu, tapi tak ada yang mempercayainya. |
Segitiga Masalembo - The Indonesian “Bermuda Triangle”
Dua
kecelakaan lalulintas pada awal tahun ini sangat memperihatinkan. Yang
pertamana kecelakaan lalulintas laut yang menimpa kapal laut Senopati
Nusantara, yang kedua kecelakaan Pesawat Adam Air. Keduanya diduga
terjadi pada waktu yang berdekatan di kawasan yang sama berdekatan juga di laut Utara Jawa, dan yang satu di seputar Masalembo.
Duapuluh enam tahun yang lalu KM Tampomas II terbakar di laut dan karam pada tanggal 27 Januari 1981. Ah kenapa pada bulan-bulan yang sama ya ? memang bulan-bulan ini merupakan bulan-bulan puncak perubahan musim seantero Indonesia yang kepulauannya berada di sekitar katulistiwa.
Tetapi kenapa kejadian kecelakaan ini di lokasi yang kira-kira sama ?
Ah jangan-jangan barangkali mungkin saja …
Pulau Masalembo sebenarnya sebuah pulau kecil yang berada di ujung Paparan Sunda (hayo masih ingat Paparan Sunda dan Paparan Sahul nggak ?, ini pelajaran SD dulu kan ?). Pulau-pulau kecil ini berada di daerah “pertigaan” laut yaitu laut jawa yang berarah barat timur dan selat Makassar yang memotong berarah utara-selatan.
Pola kedalaman laut di Segitiga Masalembo ini sangat jelas menunjukkan bentuk segitiga yang nyaris sempurna berupa segitiga sama sisi. Lihat gambar dibawah.
Pada peta kedalaman laut atau peta bathymetri diatas dapat dilihat adanya bentuk kepulauan yang berbentuk segitiga. Tinggian yang terdiri beberapa pulau-pulau ini saya sebut sebagai “SEGITIGA MASALEMBO” atau “THE MASALEMBO TRIANGLE“.
Nah, ada apa saja di daerah seputaran Segitiga Masalembo ini. Coba kita buka-buka dikit-dikit ya. Tapi jangan mengharap banyak dari sisi mistisnya, akan lebih banyak saya urai sisi kebumian dan kelautannya saja
Pertemuan ARLINDO (Arus Laut Indonesia)
Indonesian Throughflow (ARLINDO), indicate the relationship between the relationship between ARLINDO and El-Nino Southern Oscillation (ENSO) (Source, Gordon, A., 1998)
Di atas ini digambarkan arus laut di Indonesia, terutama Indonesia Timur. Coba perhatikan arus yang melewati Segitiga Masalembo ini. Pada bagian atas (garis hijau) menunjukkan air laut mengalir dari barat memanjang di Laut Jawa, berupa monsoonal stream atau arus musiman. Arus ini sangat dipengaruhi oleh cuaca dan musim. Sedangkan dari Selat Makassar ada arus lain dari utara yang merupakan thermoklin, atau aliran air laut akibat perbedaan suhu lautan. Kedua arus ini bertemu di sekitar Segitiga Masalembo.
Yah, tentusaja arus ini akan sangat mempengaruhi pelayaran laut disini. Arus musiman ini sangat dipengaruhi juga oleh suhu air laut akibat pemanasan matahari tentusaja. Kalau anda masih inget bahwa lintasan matahari itu bergerak bergeser ke-utara-selatan dengan siklus tahunan. Itulah sebabnya pada bulan-bulan Januari yang merupakan saat perubahan arus musiman (monsoon).
Apa menariknya dari ARLINDO ini ? Arus ini membawa air laut dingin dari Samodra Pasifik ke Samodera Indonesia diduga dengan debit hingga 15 juta meterkubik perdetik !!! Dan hampir keseluruhannya melalui Selat Makassar !
Tentunya aliran air sebesar ini bukan sekedar aliran air saja. Banyak aspek lain yang ikut mengalir dengan aliran air sebanyak itu, misalnya akan terdapat pula aliran ikan-ikan laut, aliran sedimen laut, juga aliran temperatur air. Apa saja efek aliran ini dengan proses kelautannya sendiri ? Wah tentunya banyak sekali
Kalau digambarkan secara mudah barangkali profil selat makassar dapat dilihat seperti dibawah ini.
Pada profil dasar selat Makassar diatas terlihat batuan kalimantan dan batuan sulawesi berbeda, kalau masih ingat yang aku tulis tentang pembentukan Patahan-patahan di Jawa di tulisan sebelumnya disini, maka tentunya mudah dimengerti. Hal ini disebabkan karena adanya perbedaan mencolok antara Indonesia barat dengan Indonesia Timur, seperti yg ditulis disini sebelumnya. Kalimantan merupakan bagian dari Paparan Sunda (Indonesia Barat) sedang Sulawesi merupakan bagian dari Indonesia Timur. Nah garis yang membaginya dulu diketemukan oleh Wallace disebut sebagai Garis Wallace (Wallace Line). Garis Wallace ini sebenernya hasil penelitian satwa Indonesia Barat-Timur, namun sebenarnya ada juga implikasi atau manifestasi dari aspek geologis (batuan penyusunnya).
Dari Batuannya kita tahu bahwa dibawah selat makasar ini terdapat tempat yang sangat kompleks geologinya, diatasnya terdapat selat Makassar yang juga memilki karakter khusus di dunia ini dimana mengalirkan air yang sangat besar.
Apa yang terlihat lagi ? Ya tentunya ada aspek meteorologis yang memisahkan antara daerah diatas air dengan daerah diatas daratan yaitu awan. Awan merupakan fenomena khusus yang paling banyak dijumpai diatas daratan. Itulas sebabnya kalau sedang di tengah laut coba tengok ke atas, carilah awan. Awan yang berarak akan lebih banya terdapat di daratan ketimbang di atas lautan seperti gambaran diatas.
Apa lagi selain awan ?
Angin, ya angin juga akan berhembus karena perbedaan tekanan udara panas. Pada malam hari saat bertiupnya angin darat, para nelayan pergi menangkap ikan di laut. Sebaliknya pada siang hari saat bertiupnya angin laut, para nelayan.
Perubahan angin darat laut karena suhu ini berubah dalam siklus harian, namun tentunya ada juga siklus tahunannya atau disebut siklus monsoon. Looh Monsoon, kok sepertinya juga ada monsoonal stream yang ada di Arlindo digambar atas. Ya, memang itulah siklus-siklus arus angin, siklus air itu bertemu bercampur di segitiga Masalembo ini. Runyem kan ?
Seringkali daerah Segitiga Bermuda dihubungkan dengan kondisi magnetisme. Adakah peta magnetik daerah Segitiga Masalembo ini ?
Nah aku beri sekarang peta deklinasi magnetik secara global seperti dibawah ini.
Tiga peta diatas menunjukkan intesitas magnetik total, peta deklinasi, dan perubahan deklinasi tahunan (sumber NOAA). Kalau tertarik detilnya tinggal di klik saja. Yang dapat dilihat dalam ketiga peta itu adalah, tidak adanya sesuatu yang mencolok baik di Segitiga Bermuda maupun di Segitiga Masalembo. Memang sejak dulu seringkali yang menyatakan adanya keanehan kompas magnetik apabila melalui daerah angker ini. Secara fisik (pengukuran magnetik) tidak terlihat anomali itu. Hanya terlihat bahwa Indonesia secara umum merupakan daerah yang memiliki deklinasi dan iklinasi sangat kecil. Dan merupakan daerah yang memiliki total intensitas magnetik rendah, barangkali karena Indonesia merupakan daerah yang relatif “muda” dibandingkan daerah2 lain.
Kalau dibandingkan dengan Segitiga Bermuda, lokasi Segitiga Masalembo juga tidak menunjukkan keanehannya. Sepertinya keangkeran segitiga Masalembo ini lebih ditentukan oleh faktor gangguan alamiah yang bukan mistis. Yang mungkin paling dominan adalah faktor meteorologis termasuk didalamnya faktor cuaca, termasuk didalamnya angin, hujan, awan, kelembaban air dan suhu udara yang mungkin memang merupakan manifestasi dari konfigurasi batuan serta kondisi geologi, oceaografi serta geografi yang sangat unik.
Kalau memang Masalembo Triangle ini banyak menimbulkan masalah transportasi (lalulintas), tentunya perlu rambu-rambu lalulintas laut yang lebih canggih ditempatkan di lokasi ini. Tetapi bukan berarti zona terlarang masa sih kita tidak boleh melewatinya sepanjang masa. Misalnya mercusuar khusus, penempatan radar pemantau. Juga yang tak kalah penting penelitian saintifik tentang perilaku arus air laut, serta cuaca di daerah ini.
Duapuluh enam tahun yang lalu KM Tampomas II terbakar di laut dan karam pada tanggal 27 Januari 1981. Ah kenapa pada bulan-bulan yang sama ya ? memang bulan-bulan ini merupakan bulan-bulan puncak perubahan musim seantero Indonesia yang kepulauannya berada di sekitar katulistiwa.
Tetapi kenapa kejadian kecelakaan ini di lokasi yang kira-kira sama ?
Ah jangan-jangan barangkali mungkin saja …
Pulau Masalembo sebenarnya sebuah pulau kecil yang berada di ujung Paparan Sunda (hayo masih ingat Paparan Sunda dan Paparan Sahul nggak ?, ini pelajaran SD dulu kan ?). Pulau-pulau kecil ini berada di daerah “pertigaan” laut yaitu laut jawa yang berarah barat timur dan selat Makassar yang memotong berarah utara-selatan.
Pola kedalaman laut di Segitiga Masalembo ini sangat jelas menunjukkan bentuk segitiga yang nyaris sempurna berupa segitiga sama sisi. Lihat gambar dibawah.
Pada peta kedalaman laut atau peta bathymetri diatas dapat dilihat adanya bentuk kepulauan yang berbentuk segitiga. Tinggian yang terdiri beberapa pulau-pulau ini saya sebut sebagai “SEGITIGA MASALEMBO” atau “THE MASALEMBO TRIANGLE“.
Nah, ada apa saja di daerah seputaran Segitiga Masalembo ini. Coba kita buka-buka dikit-dikit ya. Tapi jangan mengharap banyak dari sisi mistisnya, akan lebih banyak saya urai sisi kebumian dan kelautannya saja
Pertemuan ARLINDO (Arus Laut Indonesia)
Indonesian Throughflow (ARLINDO), indicate the relationship between the relationship between ARLINDO and El-Nino Southern Oscillation (ENSO) (Source, Gordon, A., 1998)
Di atas ini digambarkan arus laut di Indonesia, terutama Indonesia Timur. Coba perhatikan arus yang melewati Segitiga Masalembo ini. Pada bagian atas (garis hijau) menunjukkan air laut mengalir dari barat memanjang di Laut Jawa, berupa monsoonal stream atau arus musiman. Arus ini sangat dipengaruhi oleh cuaca dan musim. Sedangkan dari Selat Makassar ada arus lain dari utara yang merupakan thermoklin, atau aliran air laut akibat perbedaan suhu lautan. Kedua arus ini bertemu di sekitar Segitiga Masalembo.
Yah, tentusaja arus ini akan sangat mempengaruhi pelayaran laut disini. Arus musiman ini sangat dipengaruhi juga oleh suhu air laut akibat pemanasan matahari tentusaja. Kalau anda masih inget bahwa lintasan matahari itu bergerak bergeser ke-utara-selatan dengan siklus tahunan. Itulah sebabnya pada bulan-bulan Januari yang merupakan saat perubahan arus musiman (monsoon).
Apa menariknya dari ARLINDO ini ? Arus ini membawa air laut dingin dari Samodra Pasifik ke Samodera Indonesia diduga dengan debit hingga 15 juta meterkubik perdetik !!! Dan hampir keseluruhannya melalui Selat Makassar !
Tentunya aliran air sebesar ini bukan sekedar aliran air saja. Banyak aspek lain yang ikut mengalir dengan aliran air sebanyak itu, misalnya akan terdapat pula aliran ikan-ikan laut, aliran sedimen laut, juga aliran temperatur air. Apa saja efek aliran ini dengan proses kelautannya sendiri ? Wah tentunya banyak sekali
Kalau digambarkan secara mudah barangkali profil selat makassar dapat dilihat seperti dibawah ini.
Pada profil dasar selat Makassar diatas terlihat batuan kalimantan dan batuan sulawesi berbeda, kalau masih ingat yang aku tulis tentang pembentukan Patahan-patahan di Jawa di tulisan sebelumnya disini, maka tentunya mudah dimengerti. Hal ini disebabkan karena adanya perbedaan mencolok antara Indonesia barat dengan Indonesia Timur, seperti yg ditulis disini sebelumnya. Kalimantan merupakan bagian dari Paparan Sunda (Indonesia Barat) sedang Sulawesi merupakan bagian dari Indonesia Timur. Nah garis yang membaginya dulu diketemukan oleh Wallace disebut sebagai Garis Wallace (Wallace Line). Garis Wallace ini sebenernya hasil penelitian satwa Indonesia Barat-Timur, namun sebenarnya ada juga implikasi atau manifestasi dari aspek geologis (batuan penyusunnya).
Dari Batuannya kita tahu bahwa dibawah selat makasar ini terdapat tempat yang sangat kompleks geologinya, diatasnya terdapat selat Makassar yang juga memilki karakter khusus di dunia ini dimana mengalirkan air yang sangat besar.
Apa yang terlihat lagi ? Ya tentunya ada aspek meteorologis yang memisahkan antara daerah diatas air dengan daerah diatas daratan yaitu awan. Awan merupakan fenomena khusus yang paling banyak dijumpai diatas daratan. Itulas sebabnya kalau sedang di tengah laut coba tengok ke atas, carilah awan. Awan yang berarak akan lebih banya terdapat di daratan ketimbang di atas lautan seperti gambaran diatas.
Apa lagi selain awan ?
Angin, ya angin juga akan berhembus karena perbedaan tekanan udara panas. Pada malam hari saat bertiupnya angin darat, para nelayan pergi menangkap ikan di laut. Sebaliknya pada siang hari saat bertiupnya angin laut, para nelayan.
Perubahan angin darat laut karena suhu ini berubah dalam siklus harian, namun tentunya ada juga siklus tahunannya atau disebut siklus monsoon. Looh Monsoon, kok sepertinya juga ada monsoonal stream yang ada di Arlindo digambar atas. Ya, memang itulah siklus-siklus arus angin, siklus air itu bertemu bercampur di segitiga Masalembo ini. Runyem kan ?
Seringkali daerah Segitiga Bermuda dihubungkan dengan kondisi magnetisme. Adakah peta magnetik daerah Segitiga Masalembo ini ?
Nah aku beri sekarang peta deklinasi magnetik secara global seperti dibawah ini.
Tiga peta diatas menunjukkan intesitas magnetik total, peta deklinasi, dan perubahan deklinasi tahunan (sumber NOAA). Kalau tertarik detilnya tinggal di klik saja. Yang dapat dilihat dalam ketiga peta itu adalah, tidak adanya sesuatu yang mencolok baik di Segitiga Bermuda maupun di Segitiga Masalembo. Memang sejak dulu seringkali yang menyatakan adanya keanehan kompas magnetik apabila melalui daerah angker ini. Secara fisik (pengukuran magnetik) tidak terlihat anomali itu. Hanya terlihat bahwa Indonesia secara umum merupakan daerah yang memiliki deklinasi dan iklinasi sangat kecil. Dan merupakan daerah yang memiliki total intensitas magnetik rendah, barangkali karena Indonesia merupakan daerah yang relatif “muda” dibandingkan daerah2 lain.
Kalau dibandingkan dengan Segitiga Bermuda, lokasi Segitiga Masalembo juga tidak menunjukkan keanehannya. Sepertinya keangkeran segitiga Masalembo ini lebih ditentukan oleh faktor gangguan alamiah yang bukan mistis. Yang mungkin paling dominan adalah faktor meteorologis termasuk didalamnya faktor cuaca, termasuk didalamnya angin, hujan, awan, kelembaban air dan suhu udara yang mungkin memang merupakan manifestasi dari konfigurasi batuan serta kondisi geologi, oceaografi serta geografi yang sangat unik.
Kalau memang Masalembo Triangle ini banyak menimbulkan masalah transportasi (lalulintas), tentunya perlu rambu-rambu lalulintas laut yang lebih canggih ditempatkan di lokasi ini. Tetapi bukan berarti zona terlarang masa sih kita tidak boleh melewatinya sepanjang masa. Misalnya mercusuar khusus, penempatan radar pemantau. Juga yang tak kalah penting penelitian saintifik tentang perilaku arus air laut, serta cuaca di daerah ini.
Misteri Segitiga Bermuda, Ada apa?
Di
antara kita pasti pernah dengar kata “Segitiga Bermuda” atau “Bermuda
Triangle” yang saat ini misteri ini belum tentu benar daerah ini
dibilang segitiga yang merupakan imajinasi saja.
Dari
peta (map) di bawah ini menjelaskan lokasi Segitiga Bermuda itu, di
tarik garis dari kota Miami ke kota San Juan di Puerto Rico; dari San
Juan ke pulau Bermuda; dan kembali ke Miami di daerah Florida, Amerika.
Meskipun sebenarnya misteri Segitiga Bermuda ini “milik” orang Amerika,
tidak ada salahnya mengulas..
Dari
berbagai kesimpulan, jarum kompas dan peralatan pesawat yang akan
hilang selalu mendapat gangguan dan mereka seperti tak melihat air dan
dari gejalan ini disimpulkan, di dasar laut sana tentu terdapat sebuah
medan magnetik yang kuat sekali, yang sanggup mengganggu kompas atau
menarik kapal itu sampai ke dasar laut yang dalam.
Tak
cukup bila saya menguraikan seluruh peristiwa, dan itu juga tak
menjurus pada masalah penyelesaian. Tetapi mengenai peristiwa bentuk
gaib di Segitiga bermuda ini dapat dikemukakan dan mungkin teori-teori
yang banyak mengenai Segitiga Bermuda. Mungkin di udara terdapat
semacam gangguan atmosfir yang berupa “lubang di langit”. Ke lubang
itulah pesawat terbang masuk tanpa sanggup untuk keluar lagi. Dari
misteri “Lubang di Langit” ini membentuk sebuah teori tentang adanya
semacam perhubungan antara dunia dengan dimensi lain. lubang di Langit
itu dianggap semacam alat transportasi seperti tampak di film Star Trek.
Ataukah bentuk Lubang di Langit itu UFO? Orang sering menghubungkan
hilangnya pesawat kita dengan munculnya UFO. Lantas, apakah hilangnya
mereka itu karena diculik oleh UFO? Malah hasilnya hanya mendapat
pertanyaan tanpa jawaban.
Ada tempat di Segitiga Bermuda
yang disebut Tongue of the Ocean atau “Lidah Lautan”. Lidah Lautan
mempunyai jurang bawah laut (canyon) Bahama. Ada beberapa peristiwa
kecelakaan di sana. Tidak banyak yang belum diketahui tentang Segitiga
Bermuda, sehingga orang menghubungkan misteri Segitiga Bermuda ini
dengan misteri lainnya. Misalnya saja misteri Naga Laut yang pernah
muncul di Tanjung Ann, Massachussets AS, pada bulan Agustus 1917.
Mungkinkah naga laut ini banyak meminta korban itu? Ataukah arus
Cromwell di Lautan Pasifik yang menyebabkan adanya gelombang lautan
disitu atau angin topan, gempa bumi di dasar lautan? Tak ada orang yang
tahu.
Konon
di sekitar kepulauan Bahama terdapat blue hole, yaitu semacam gua
lautan. Dulu gua ini memang sungguh ada, tetapi setelah jaman es
berlalu, gua ini terendam. Arus didalamnya sangat kuat dan sering
membuat pusaran yang berdaya hisap. banyak kapal-kapal kecil atau
manusia yang terhisap ke dalam blue hole itu tanpa daya, dan anehnya
kapal-kapal kecil yang terhisap itu akan muncul kembali ke permukaan
laut selang beberapa lama. Tapi yang menimbulkan pertanyaan ialah:
Mungkinkah Blue Hole ini sanggup menelan kapal raksasa ke dasar lautan?
Misteri lain yang masih belum terungkap adalah misteri Makhluk Laut Sargasso,
yang bukan semata-mata khayalan. Di Lautan Sargasso itu banyak kapal
yang tak pernah sampai ke tujuannya dan terkubur di dasar laut itu. Di
sana terhimpun kapal-kapal dari berbagai jaman, harta karun, mayat
tulang belulang manusia. Luas Laut Misteri Sargasso ini 3650 km untuk
panjang dan lebarnya 1825 km, dan di sekelilingnya mengalir arus yang
kuat sekali, sehingga membentuk pusaran yang sangat luas yang berputar
perlahan-lahan searah jarum jam. Didasar lautnya terdapat pegunungan
yang banyak dan mempunyai tebing dan ngarai yang terjal.
Segitiga Bermuda
memang menarik, sekaligus menakutkan. Konon perairan Karibia merupakan
tempat yang banyak menyimpan keanehan-keanehan, seperti cahaya-cahaya
yang tak jelas asalnya, bayangan-bayangan yang menakutkan, yang keluar
masuk permukaan laut, bentuknya tak jelas tapi lebih besar dari ikan
paus. Bentuknya seperti ubur-ubur raksasa dengan warna kulit keputihan
dan pernah dilihat oleh dua orang (jadi bukan halusinasi).
“Ubur-ubur
raksasa” itu seperti mampu mengganggu jarum kompas dan menyerap energi
fisik. Mungkin “ubur-ubur raksasa” itu bukan binatang, melainkan
pangkalan UFO yang dapat keluar masuk dari dalam laut. Keanehan lain di
dekat pulau Puerto Rico, tampak suatu pancaran air raksasa yang
membentuk cendawan atau kembang kol. Laut di tempat itu mempunyai
kedalaman sampai 10 km. Kejadian ini sempat dilihat oleh awak pesawat
Boeing 707 pada tanggal 11 April 1963. Menurut mereka cendawan air itu
mempunyai garis tengah selebar 900-1800 meter dengan ketinggian
separuhnya. Mungkin itu hanya percobaan nuklir dari negara Amerika atau
lainnya? Tapi pihak Amerika tidak membenarkannnya, sebab tak mungkin
mencoba bom di jalur penerbangan. Mungkin ledakan itu berasal dari kapal
selam nuklir Thresher yang hilang sehari sebelumnya, tapi lokasi
hilangnya kapal selam itu ribuan km dari sana.
Ada
sebuah tempat di perairan Boca Raton, yang di sana terdapat sebuah pipa
bergaris tengah 20 cm. Jelas bukan milik Amerika (untuk lebih lanjut:
Orang Bumi). Peristiwa ini dilihat oleh suami istri Lloyd Wingfields.
Mereka melihat sebuah tiang asap disana, dan ketika didekati oleh
mereka, tampak sebuah pipa yang muncul dari dasar laut yang merupakan
sumber keluarnya asap itu. Asap itu sendiri tak mengeluarkan bau dan
berwarna kekuning-kuningan. Mungkinkah pipa itu tertancap dari sumber
api di dasar laut? Pangkalan UFO di dasar lautkah yang menyebabkannya?
Lagipula
kedalaman laut itu cukup dalam, sehingga mereka tak berani menyelam
untuk melihat lebih lanjut, juga mereka melihat (sesudahnya) sebuah
helikopter yang mengalami kerusakan mesin dan berusaha mendarat darurat
di laut.
Melihat
kenyataan-kenyataan yang ada dan bukti yang dpat dipertahankan itu,
timbullah berbagai macam bentuk teori yang mungkin berbeda satu sama
lain. Teori-teori yang pernah dikemukakan untuk membuka misteri
hilangnya kapal itu, antara lain:
- Adanya bahaya alam/gempa yang dapat menarik kapal tersedot.
- Adanya bermacam-macam arus yang berkumpul di daerah Segitiga Bermuda itu, sehingga mungkin saja arus bawah tiba-tiba berubah ke permukaan dan menyebabkan pusaran air.
- Ditemukan Blue Hole, tapi masih diragukan, karena kapal yang besar seperti tanker/kapal induk tak mungkin mampu disedot oleh Blue Hole.
- Terjadi gempa yang menyebabkan tanah retak besar dan air membentuk pusaran dan menyedot kedalamnya.
- Adanya puting beliung atau pusaran angin yang dapat menyebabkan hancurnya sebuah pesawat terbang karena dihempaskan.
Ulasan
lain, di daerah Kutub Selatan ada sebuah lubang besar yang
menghubungkan dunia luar dengan dunia lain (entah benar atau tidak).
Pernah ada orang bernama Admiral Bryd, melihat dari kapal terbang ke
Barat di kutub selatan sebelah darat menghijau dengan danau yang tak
membeku dan binatang liar mirip bison dan melihat seperti
manusia-manusia purba. Sebagai ilmuwan Bryd melaporkan pristiwa itu,
tapi tak ada yang mempercayainya.
Pernahkah
anda mendengar kisah alien abduction yang dialami oleh Herbert Schirmer
yang mempunyai pangkalan di lepas pantai Florida (Segitiga Bermuda) dan
salah satu kutub bumi? Mungkin tempat itu merupakan pangkalan UFO yang
bertujuan kurang baik?
Kitapun
mempunyai hal yang sama seperti Segitiga Bermuda, yaitu kisah misteri
Nyai Roro Kidul, sayangnya hal itu tak pernah diselidiki secara ilmiah.
Apakah di sana juga terdapat pangkalan UFO? Laut Selatan dipercaya
orang sebagai tempat tinggal jin. Sebuah buku karangan Muhammad Isa
Dawud yang berjudul “Dialog dengan Jin Muslim” mengemukakan bahwa
segitiga bermuda merupakan kawasan hunian para jin (halaman 83-96).
Apakah pesawat dan kapal yang hilang di segitiga bermuda “ditransfer” ke dimensi lain? Adakah hubungan segitiga bermuda dengan Atlantis? Adakah hubungan dengan “chupacabra”
yang dijumpai di Puerto Rico (dekat Segitiga Bermuda)? Dan yang unik
adalah, segitiga bermuda cukup dekat dengan peluncuran roket NASA
(Florida)?
Misteri
Segitiga Bermuda Sebenarnya tempat misteri ini tak benar bila dikatakan
segitiga, sebab batas-batas dari petunjuk kapal-kapal atau pesawat
terbang yang hilang sudah melebihi dari bentuk segitiga itu. Segitiga
itupun hanya merupakan imajinasi saja. Bila kita ambil peta, kita buka
di bagian Amerika Tengah, di sana terdapat banyak kepulauan Hindia
Barat. Untuk mengetahui bagaimana bentuk dari Segitiga Bermuda itu, kita
tarik garis dari kota Miami ke kota San Juan di Puerto Rico; dari San
Juan ke pulau Bermuda; dan kembali ke Miami di daerah Florida, Amerika.
Meskipun sebenarnya misteri Segitiga Bermuda ini ômilikö orang Amerika,
tak apalah kita turut memperbincangkannya. Sebenarnya tempat semacam ini
ada pula di tempat lain, juga di Amerika, yaitu di sebuah danau yang
bernama Ontario, bahkan lebih ômengerikanö dari Segitiga Bermuda. Dari
berbagai kesimpulan, jarum kompas dan peralatan pesawat yang akan
hilang selalu mendapat gangguan dan mereka seperti tak melihat air dan
dari gejalan ini disimpulkan, di dasar laut sana tentu terdapat sebuah
medan magnetik yang kuat sekali, yang sanggup mengganggu kompas atau
menarik kapal itu sampai ke dasar laut yang dalam. Tak cukup bila saya
menguraikan seluruh peristiwa, dan itu juga tak menjurus pada masalah
penyelesaian. Tetapi mengenai peristiwa bentuk gaib di Segitiga bermuda
ini dapat dikemukakan dan mungkin teori-teori yang banyak mengenai
Segitiga Bermuda. Mungkin di udara terdapat semacam gangguan atmosfir
yang berupa ôlubang di langitö. Ke lubang itulah pesawat terbang masuk
tanpa sanggup untuk keluar lagi. Dari misteri "Lubang di Langit" ini
membentuk sebuah teori tentang adanya semacam perhubungan antara dunia
dengan dimensi lain. Lubang di Langit itu dianggap semacam alat
transportasi seperti tampak di film Star Trek. Ataukah bentuk Lubang di
Langit itu UFO? Orang sering menghubungkan hilangnya pesawat kita dengan
munculnya UFO. Lantas, apakah hilangnya mereka itu karena diculik oleh
UFO? Malah hasilnya hanya mendapat pertanyaan tanpa jawaban. Ada
tempat di Segitiga Bermuda yang disebut Tongue of the Ocean atau ôLidah
Lautanö. Lidah Lautan mempunyai jurang bawah laut (canyon) Bahama. Ada
beberapa peristiwa kecelakaan di sana. Tidak banyak yang belum diketahui
tentang Segitiga Bermuda, sehingga orang menghubungkan misteri Segitiga
Bermuda ini dengan misteri lainnya. Misalnya saja misteri Naga Laut
yang pernah muncul di Tanjung Ann, Massachussets AS, pada bulan Agustus
1917. Mungkinkah naga laut ini banyak meminta korban itu? Ataukah arus
Cromwell di Lautan Pasifik yang menyebabkan adanya gelombang lautan
disitu atau angin topan, gempa bumi di dasar lautan? Tak ada orang yang
tahu. Konon di sekitar kepulauan Bahama terdapat blue hole, yaitu
semacam gua lautan. Dulu gua ini memang sungguh ada, tetapi setelah
jaman es berlalu, gua ini terendam. Arus didalamnya sangat kuat dan
sering membuat pusaran yang berdaya hisap. banyak kapal-kapal kecil atau
manusia yang terhisap ke dalam blue hole itu tanpa daya, dan anehnya
kapal-kapal kecil yang terhisap itu akan muncul kembali ke permukaan
laut selang beberapa lama. Tapi yang menimbulkan pertanyaan ialah:
Mungkinkah Blue Hole ini sanggup menelan kapal raksasa ke dasar lautan?
Misteri lain yang masih belum terungkap adalah misteri Makhluk Laut
Sargasso, yang bukan semata-mata khayalan. Di Lautan Sargasso itu banyak
kapal yang tak pernah sampai ke tujuannya dan terkubur di dasar laut
itu. Di sana terhimpun kapal-kapal dari berbagai jaman, harta karun,
mayat tulang belulang manusia. Luas Laut Misteri Sargasso ini 3650 km
untuk panjang dan lebarnya 1825 km, dan di sekelilingnya mengalir arus
yang kuat sekali, sehingga membentuk pusaran yang sangat luas yang
berputar perlahan-lahan searah jarum jam. Didasar lautnya terdapat
pegunungan yang banyak dan mempunyai tebing dan ngarai yang terjal.
Segitiga Bermuda memang menarik, sekaligus menakutkan. Konon perairan
Karibia merupakan tempat yang banyak menyimpan keanehan-keanehan,
seperti cahaya-cahaya yang tak jelas asalnya, bayangan-bayangan yang
menakutkan, yang keluar masuk permukaan laut, bentuknya tak jelas tapi
lebih besar dari ikan paus. Bentuknya seperti ubur-ubur raksasa dengan
warna kulit keputihan dan pernah disaksikan oleh dua orang. ôUbur-ubur
raksasaö itu seperti mampu mengganggu jarum kompas dan menyerap energi
fisik. Mungkin ôubur-ubur raksasaö itu bukan binatang, melainkan
pangkalan UFO yang dapat keluar masuk dari dalam laut. Keanehan lain
di dekat pulau Puerto Rico, tampak suatu pancaran air raksasa yang
membentuk cendawan atau kembang kol. Laut di tempat itu mempunyai
kedalaman sampai 10 km. Kejadian ini sempat dilihat oleh awak pesawat
Boeing 707 pada tanggal 11 April 1963. Menurut mereka cendawan air itu
mempunyai garis tengah selebar 900-1800 meter dengan ketinggian
separuhnya. Mungkin itu hanya percobaan nuklir dari negara Amerika atau
lainnya? Tapi pihak Amerika tidak membenarkannnya, sebab tak mungkin
mencoba bom di jalur penerbangan. Mungkin ledakan itu berasal dari kapal
selam nuklir Thresher yang hilang sehari sebelumnya, tapi lokasi
hilangnya kapal selam itu ribuan km dari sana. Ada sebuah tempat di
perairan Boca Raton, yang di sana terdapat sebuah pipa bergaris tengah
20 cm. Jelas bukan milik Amerika (untuk lebih lanjut: Orang Bumi).
Peristiwa ini dilihat oleh suami istri Lloyd Wingfields. Mereka melihat
sebuah tiang asap disana, dan ketika didekati oleh mereka, tampak sebuah
pipa yang muncul dari dasar laut yang merupakan sumber keluarnya asap
itu. Asap itu sendiri tak mengeluarkan bau dan berwarna
kekuning-kuningan. Mungkinkah pipa itu tertancap dari sumber api di
dasar laut? Pangkalan UFO di dasar lautkah yang menyebabkannya? Lagipula
kedalaman laut itu cukup dalam, sehingga mereka tak berani menyelam
untuk melihat lebih lanjut, juga mereka melihat (sesudahnya) sebuah
helikopter yang mengalami kerusakan mesin dan berusaha mendarat darurat
di laut. Melihat kenyataan-kenyataan yang ada dan bukti yang dpat
dipertahankan itu, timbullah berbagai macam bentuk teori yang mungkin
berbeda satu sama lain. Teori-teori yang pernah dikemukakan untuk
membuka misteri hilangnya kapal itu, antara lain: Adanya bahaya
alam/gempa yang dapat menarik kapal tersedot. Adanya bermacam-macam arus
yang berkumpul di daerah Segitiga Bermuda itu, sehingga mungkin saja
arus bawah tiba-tiba berubah ke permukaan dan menyebabkan pusaran air.
Ditemukan Blue Hole, tapi masih diragukan, karena kapal yang besar
seperti tanker/kapal induk tak mungkin mampu disedot oleh Blue Hole.
Terjadi gempa yang menyebabkan tanah retak besar dan air membentuk
pusaran dan menyedot kedalamnya. Adanya puting beliung atau pusaran
angin yang dapat menyebabkan hancurnya sebuah pesawat terbang karena
dihempaskan. Ulasan lain, di daerah Kutub Selatan ada sebuah lubang
besar yang menghubungkan dunia luar dengan dunia lain. Pernah ada orang
bernama Admiral Bryd, melihat dari kapal terbang ke Barat di kutub
selatan sebelah darat menghijau dengan danau yang tak membeku dan
binatang liar mirip bison dan melihat seperti manusia-manusia purba.
Sebagai ilmuwan Bryd melaporkan peristiwa yang disaksikannya itu, tapi
tak ada yang mempercayainya.
Sebenarnya
tempat misteri ini bukanlah berbentuk segitiga sebenar, sebab
batas-batas dari petunjuk kapal-kapal atau pesawat terbang yang hilang
lebih dari bentuk segitiga itu. Segitiga itupun hanya merupakan
imaginasi sahaja. Bila kita ambil peta, kita buka di bahagian Amerika
Tengah, di sana terdapat banyak kepulauan Hindia Barat. Untuk
mengetahui bagaimana bentuk dari Segitiga Bermuda itu, kita tarik garis
dari kota Miami ke kota San Juan di Puerto Rico; dari San Juan ke pulau
Bermuda; dan kembali ke Miami di daerah Florida, Amerika. Meskipun
sebenarnya misteri Segitiga Bermuda ini “milik” orang Amerika, tak
apalah kita turut memperbincangkannya. Sebenarnya tempat semacam ini
ada pula di tempat lain, juga di Amerika, iaitu di sebuah danau yang
bernama Ontario, bahkan lebih “mengerikan” dari Segitiga Bermuda.
Dari
berbagai kesimpulan, jarum kompas dan peralatan pesawat yang hilang
selalu mendapat gangguan dan mereka seperti tidak melihat air.
Disimpulkan, di dasar laut sana terdapat sebuah medan magnetik yang
kuat, yang mampu mengganggu kompas atau menarik kapal itu sampai ke
dasar laut.
Tidak
cukup bila menghuraikan seluruh peristiwa, dan itu juga tidak menjurus
pada penyelesaian. Pelbagai teori serta andaian mengenai Segitiga
Bermuda. Mungkin di ruang udaranya terdapat gangguan atmosfera yang
berupa “lubang di langit”. Kemungkinan pesawat-pesawat udara telah masuk
ke dalamnya serta hilang tanpa dikesan. Dari misteri "Lubang di
Langit" ini membentuk sebuah teori tentang adanya semacam perhubungan
antara dunia ini dengan dimensi lain. Lubang di Langit tersebut dianggap
semacam alat perhubungan seperti di dalam filem Star Trek. Ataukah
Lubang di Langit itu UFO? Orang sering menghubungkan hilangnya pesawat
kita dengan munculnya UFO. Malah hasilnya hanya pertanyaan tanpa
jawapan.
Terdapat
sebuah tempat di Segitiga Bermuda yang disebut Tongue of the Ocean atau
“Lidah Lautan”. Lidah Lautan mempunyai jurang bawah laut
(canyon)
Bahama. Banyak yang belum diketahui tentang misteri Segitiga Bermuda.
Ada orang menghubungkan misteri Segitiga Bermuda ini dengan misteri
lainnya. Misalnya misteri Naga Laut yang pernah muncul di Tanjung Ann,
Massachussets AS, pada bulan Ogos 1917. Mungkinkah naga laut ini banyak
meminta korban ? Ataukah arus Cromwell di Lautan Pasifik yang
menyebabkan adanya gelombang lautan di situ atau angin taufan, gempa
bumi di dasar lautan? Tak ada siapa yang tahu.
Kononnya
di sekitar kepulauan Bahama terdapat blue hole, yaitu semacam gua
lautan. Dulu gua ini memang sungguh ada, tetapi setelah zaman ais
berlalu, gua ini terendam. Arus didalamnya sangat kuat dan sering
membuat pusaran yang berdaya besar. Banyak kapal-kapal kecil atau
manusia yang disedut ke dalam blue hole itu, dan yang anehnya
kapal-kapal kecil itu akan muncul kembali ke permukaan laut selang
beberapa lama. Tapi yang menimbulkan pertanyaan ialah: Mungkinkah Blue
Hole ini mampu menelan kapal besar ke dasar lautan?
Misteri
lain yang masih belum terungkap adalah misteri Makhluk Laut Sargasso,
yang bukan semata-mata khayalan. Di Lautan Sargasso itu banyak kapal
yang tak pernah sampai ke tujuannya dan terkubur di dasar laut itu. Di
sana terhimpun kapal-kapal dari berbagai zaman, harta karun, mayat
tulang belulang manusia. Luas Laut Misteri Sargasso ini 3650 km untuk
panjang dan lebarnya 1825 km, dan di sekelilingnya mengalir arus yang
kuat sekali, sehingga membentuk pusaran yang sangat luas yang berputar
perlahan-lahan searah jarum jam. Didasar lautnya terdapat pegunungan
yang banyak dan mempunyai tebing dan ngarai yang terjal.
Segitiga
Bermuda memang menarik, serta ianya juga menakutkan. Konon perairan
Karibia merupakan tempat yang banyak menyimpan kejadian-kejadian yang
aneh, seperti cahaya-cahaya yang tak jelas asalnya, bayangan-bayangan
yang menakutkan, yang keluar masuk permukaan laut, bentuknya tak jelas
tapi lebih besar dari ikan paus. Bentuknya seperti obor-obor raksasa
dengan warna kulit keputihan dan pernah dilihat oleh dua orang (jadi
bukan halusinasi).
“Obor-obor
raksasa” tersebut seperti mampu mengganggu jarum kompas dan menyerap
tenaga fizik. Mungkin “obor-obor raksasa” itu bukan binatang, melainkan
pangkalan UFO yang dapat keluar masuk dari dalam laut. Keanehan lainnya
terdapat di pulau Puerto Rico. Suatu pancaran air raksasa yang
membentuk cendawan. Lautan itu mempunyai kedalaman sehingga 10 km.
Kejadian ini sempat dilihat oleh anak kapal pesawat Boeing 707 pada 11
April 1963. Menurut mereka cendawan air itu mempunyai garis tengah
selebar 900-1800 meter dengan ketinggian separuhnya. Mungkin itu adalah
percubaan bom nuklear Amerika atau negara lain? Tetapi pihak Amerika
tidak membenarkan sebarang percubaan bom nuklear kerana di sana adalah
ruang penerbangan. Mungkin ledakan itu berasal dari kapal selam nuklear
Thresher yang hilang sehari sebelumnya, tapi lokasi hilangnya kapal
selam itu ribuan km dari sana.
Ada
sebuah tempat di perairan Boca Raton, yang di sana terdapat sebuah paip
bergaris tengah 20 cm. Jelas bukan milik Amerika (untuk lebih lanjut:
Orang Bumi). Peristiwa ini dilihat oleh pasangan suami isteri Lloyd
Wingfields. Mereka melihat sebuah tiang asap disana, dan ketika
kelihatan sebuah paip muncul dari dasar laut yang mengeluarkan asap.
Asap tersebut tidak mengeluarkan bau dan ianya berwarna
kekuning-kuningan. Mungkinkah paip itu disambungkan dari sumber api di
dasar laut? Pangkalan UFO di dasar lautkah yang menyebabkannya?
Lagi
pun laut itu cukup dalam, sehingga mereka tak berani menyelam untuk
melihat lebih dekat. Mereka juga melihat sebuah helikopter mengalami
kerosakan engin dan berusaha mendarat cemas di laut.
Melihat
kenyataan-kenyataan dan bukti-bukti yang ada, timbullah berbagai macam
bentuk teori yang mungkin bercanggah di antara satu sama lain.
Teori-teori yang pernah dikemukakan untuk membuka misteri kehilangan
kapal serta pasawat di situ ialah:
- Adanya bahaya alam/gempa yang dapat menarik kapal ke dasar laut.
- Adanya bermacam-macam arus yang berkumpul di daerah Segitiga Bermuda itu, sehingga mungkin saja arus bawah tiba-tiba berubah ke permukaan dan menyebabkan pusaran air.
- Ditemukan Blue Hole, tapi masih diragukan, karena kapal yang besar seperti tanker/kapal induk tak mungkin mampu disedut oleh Blue Hole.
- Terjadi gempa yang menyebabkan tanah retak besar dan air membentuk pusaran dan menyedut segala objek ke dalamnya.
- Adanya puting beliung atau pusaran angin yang dapat menyebabkan hancurnya sebuah pesawat terbang kerana terhempas.
Ulasan
lain, di daerah Kutub Selatan ada sebuah lubang besar yang
menghubungkan dunia luar dengan dunia lain (entah benar atau tidak).
Pernah ada orang bernama Admiral Bryd, melihat dari kapal terbang ke
Barat di kutub selatan sebelah darat menghijau dengan danau yang tak
membeku dan binatang liar mirip bison dan melihat seperti
manusia-manusia purba. Sebagai ilmuwan Bryd melaporkan pristiwa itu,
tapi tak ada yang mempercayainya.
Pernahkah
anda mendengar kisah alien abduction yang dialami oleh Herbert Schirmer
yang mempunyai pangkalan di pantai Florida (Segitiga Bermuda) dan salah
satu kutub bumi? Mungkin tempat itu merupakan pangkalan UFO yang
bertujuan jahat?
Apakah
pesawat dan kapal yang hilang di segitiga bermuda "ditransfer" ke
dimensi lain? Adakah hubungan segitiga bermuda dengan Atlantis? Adakah
hubungan dengan "chupacabra" yang dijumpai di Puerto Rico (dekat
Segitiga Bermuda)? Dan yang unik adalah, segitiga bermuda cukup dekat
dengan peluncuran roket NASA (Florida).
Sumber : http://yasirmaster.blogspot.com/2008/11/artikel-semua-tentang-segitiga-bermuda.html
Sumber : http://yasirmaster.blogspot.com/2008/11/artikel-semua-tentang-segitiga-bermuda.html
1 komentar:
wahhh.........kerenn.....!
Posting Komentar