Rabu, 15 Mei 2013

Kedewasaan Iman: Teladan dalam Kebenaran dan Tanggung Jawab

A. Kebenaran
Dalam Alkitab ada beberapa kata yang dapat diterjemahkan dengan kata kebenaran di antaranya Misypat, Tsedaqa, Emeth (Ibrani) dan Aletheza (Yunani).

Berdasarkan Ensikiopedi Alkitab Masa Kini Jilid I, Misypat bermakna sebagai cara yang benar bagi seseorang dalam membawa diri, memperlakukan orang lain dan memiiki pengertian yang tepat mengenai masalah-masalah yang sukar.

Secara harfiah arti kata Tsedaqa adalah kelurusan. Dalam waktu-waktu tertentu sering kali kata mi dikaitkan dengan keadilan. Emeth mempunyai dua pengertian yang berbeda.
·         Pertama, membicarakan kejadian-kejadian entahkah itu benar atau bohong.
·         Kedua, membicarakan kesetiaan.

Kata Aletheia diterjemahkan menjadi “kebenaran”, tetapi sebenarnya lebih mengarah pada kebenaran secara budi. Lebih dalam lagi, kata sifat dari  Aletheia yaitu Alethinis kadang-kadang mengandung pengertian sejati.

Berdasarkan beberapa makna di atas kita dapat menemukan beberapa kata kunci yang dapat dipakai untuk memahami kebenaran. Beberapa kata tersebut adalah:

1. Sikap Seseorang
Kebenaran erat kaitannya dengan sikap seseorang dalam menegakkan atau tidak menegakkan kebenaran. Masyarakat mampu membuat seseorang dapat atau tidak dapat melakukan kebenaran. inii disebabkan oleh sikap seseorang yang dipengaruhi dan diatur oleh patokan-patokan hukum dalam nilai dan norma yang sudah ada dalam masyarakat.

2. Akal budi
Sikap seseorang tidak dapat dilepaskan dan akal budi. Sikap yang menunjukkan kompetensinya melakukan kebenaran timbul dari budinya yang baik. Tanpa akal budi yang baik, manusia tidak mampu menunjukkan sikap yang benar. Sebab, akal budi merupakan pusat tindakan manusia secara manusiawi.

3. Kelurusan
Kelurusan mempunyai makna tidak menyimpang atau berbelok. Artinya kebenaran dalam masyarakat sudah dibatasi dengan nilai dan norma hukum.
Manusia seringkali akan diperhadapkan antara berkata benar atau berbohong. Apabila manusia dituntut untuk memutuskan maka keadilan akan berperan tentunya dengan patokan yang sudah ada.

B. Tanggung jawab
Apa yang ada di benakmu ketika mendengar kata tanggung jawab? Pada umumnya kita memahami adanya dampak dan kegiatan atau tindakan yang kita lakukan. Misalnya, ketika berpacaran dengan Indi, Andi melakukan hal-hal di luar batas norma-norma berpacaran sehingga akhirnya Indi hamil. Andi harus bertanggung jawab atas segala perbuatannya. Andi harus menanggung akibat perbuatannya.

Pada dasarnya, tanggung jawab dapat dibedakan menjadi dua, yaitu tanggung jawab secara langsung dan tanggung jawab secara tidak langsung. Tanggung jawab Andi kepada Indi adalah tanggung jawab langsung. Artinya, Andi sebagai pthak penanggung jawab langsung harus bertanggung jawab kepada Indi. Lain halnya apabila ayam Andi masuk ke pekarangan
tetangganya dan merusak tanaman. Tentu yang bertanggung jawab bukan ayam si Andi, melainkan Andi, sebagai pemiliknya. Ini disebut tanggungjawab tidak langsung.

Di samping itu tanggung jawab juga dapat dibedakan berdasarkan pelaku tanggung jawab. Tanggung jawab secara individu atau tanggung jawab secara kolektif. Dalam kasus Andi, Andi sebagai pelaku tunggal harus bertanggung jawab kepada Indi.

Dalam hal organisasi juga diperlukan tanggung jawab. Misalnya, kamu selaku pengurus panitia Pentas Seni (PENSI) di sekolahmu, setelah selesai acara, perlu membuat laporan pertanggungjawaban sebagai bentuk tanggung jawab panitia atas penyelenggaraan kegiatan tersebut. Apabila hasil pelaksanaan PENSI ditemukan beberapa permasalahan, misalnya kekurangan dana sebesar 1 juta, kekurangan ini tentu menjadi tanggung jawab panitia.

Menentukan kadar tanggung jawab seseorang atau sekelompok orang bukan hal yang mudah. Karena itu perlu dibuat patokan yang dapat dijadikan ukuran. Misalnya saja nilai-nilai agama, nilai-nilai hukum, dan Anggaran Dasar-Anggaran Rumah Tangga (AD-ART). Semua tergantung jenis organisasi yang berjalan.

C. Kebenaran yang Bertanggung Jawab
Kebenaran dan tanggung jawab tidak däpat dilepaskan hubungannya. Sebagai manusia dewasa kebenaran harus dilaksanakan secara bertanggung jawab. Artinya kebenaran dilakukan dengan sikap yang tepat untuk keadilan dan kebaikan bersama tanpa menuntut.

Kompetensi menjalankan kebenaran yang bertanggung jawab dilakukan dengan menaati patokan-patokan yang sudah ada berdasarkan nilai agama, masyarakat, dan hukum dalam sebuah negara atau organisasi. Keadilan adalah hal yang sangat penting untuk mendukung upaya menjadi orang yang mampu menegakkan kebenaran yang bertanggung jawab.

Di samping itu, orang-orang yang memiliki kesadaran bahwa hidup berasal dan Tuhan, akan hidup untuk kemuliaan Tuhan melalui sikap yang bermanfaat bagi kebaikan manusia. Kesadaran ini mendorong tindakan yang benar dan bertanggung jawab (Roma 12:17).

Makna kebenaran yang bertanggung jawab bukan berarti ada sikap kebenaran yang tidak bertangggung jawab. Kebenaran yang sesungguhnya berhubungan dengan tanggung jawab dan tidak bisa dihubungkan dengan sikap yang tidak bertanggung jawab, kecuali kebenaran yang dilakukan hanya berdasarkan pendapatnya sendiri. Dengan kata lain, kebenaran menurut pemikirannya sendiri. Tentu kebenaran yang dimaksud bukanlah kebenaran yang demikian. Sering kali ada beberapa orang yang merasa apa yang dilakukannya itu benar. Namun, ia tidak dapat menunjukkan dasar-dasar yang kuat atas kebenarannya itu karena hanya menurut dirinya sendiri.

Menjadi orang yang melakukan kebenaran yang bertanggung jawab bukan hal yang mudah. Ada suatu konsekuensi bahwa dirinya bisa saja terancam oleh orang-orang yang tidak suka kebenaran. Karena di dunia ini mungkin banyak orang yang menyukai kebohongan, manipulasi, penipuan dan kebenaran. Buktinya di negara kita ada koruptor yang sudah dijatuhi vonis sehingga muncullah istilah KKN (Korupsi, Kolusi dan Nepotisme)

Sebenarnya itu menjadi tantangan bagi orang Kristen untuk tidak melakukan KKN dengan melakukan kebenaran yang bertanggung jawab melalui keteladanan yang sudah diberikan Yesus kepada kita. Yesus mampu meluruskan ajaran-ajaran yang salah dan kaum Yahudi karena keberanianNya menegakkan kebenaran. Dia mati di kayu salib.

UJI KOMPETENSI
1. Sebutkan dan jelaskan secara singkat kata kunci tentang kebenaran!
2. Apa yang dimaksud dengan tanggung jawab?
3. Apa saja yang membedakan keduanya?
4. Apa saja patokan dasar dan tanggung jawab?
5. Apa kaitan antara kebenaran dan tanggung jawab?

0 komentar:

Posting Komentar