A. Nilai-Nilai Kristiani
Banyak sekali nilai kristiani yang dapat
ditemukan dalam Alkitab seperti yang sudah kamu sebutkan dalam pendahuluan.
Tetapi dalam materi pelajaran ini akan diungkap nilai-nilai kristiani dalain
kaitannya dengan tema kompetensi dasar yaitu kedewasaan pribadi secara holistik
(menyeluruh; holistik dan kata whole artinya utuh).
Nilai-nilai kristani membuat kita
menjadi manusia dewasa. Nilai-nilai ini sebenarnya sudah jelas dalam ajaran
Yesus tentang Hukum Kasih (Matius 22: 37-40). Inti dan hukum tersebut adalah
bagaimana kita mampu mengasthi Tuhan Allah dan mengasihi sesama seperti
mengasihi diri sendirii.
Kedua hukum tersebut dapat dijabarkan
dalam bentuk nilai kristiani
yang terwujud dalam sikap, antara lain:
1.
Menghargai manusia lain
Dalam sikap menghargai orang lain juga
terkandung sikap mengasihi sesama. Orang yang kita hargai bukan saja orang yang
mempunyai kedudukan, jabatan, usia yang berada jauh di atas kita tetapi juga orang-orang
yang sering kali diremehkan oleh banyak orang. Misalnya penyandang cacat, orang
yang terkena virus HIV atau juga AIDS, orang miskin dan orang yang mempunyai
tubuh tidak ideal serta wajah yang tidak tampan atau cantik.
Masih ingatkah apa yang dilakukan Yesus
terhadap orang Samaria, orang kusta dan perempuan yang berzinah? Mereka dijauhi
oleh banyak orang. Tetapi Yesus mendekati mereka dan memberi keselamatan.
Dengan demikian sebenarnya mereka juga memiliki kehidupan yang layak seperti
manusia yang lain (baca Lukas 7:36-50, Lukas 5:12-16, Lukas 10:25-37)
2.
Selalu berpikir positif
Dalam kisah antara Yesus dan perempuan
berdosa (Lukas 7:36- 50) Yesus tidak pernah memandang hina perempuan tersebut.
Yesus senantiasa berpikir positif dengan melihat sisi positifnya. Bahkan Yesus
pun menganggap bahwa perempuan tersebut memiliki kebaikan yang melebihi orang
Farisi.
3.
Bersukacita dan men gucap syukur
Dua sikap ini selalu berhubungan.
Sukacita merupakan bagian dan bentuk ucapan syukur. Sebaliknya dalam ucapan
syukur pun senantiasa ada sukacita. ini bukan berarti orang Kristen tidak dapat
bersedih dan berduka. Kesedihan dan dukacita jangan terlalu berlarut-larut,
tetapi sesegera mungkin harus diganti dengan sukacita dan ucapan syukur. Karena
hidup orang Kristen adalah hidup untuk mengucap syukur (Filipi4:4).
4.
Percaya Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat
Unsur yang paling mendalam dalam
kekristenan adalah percaya kepada Tuhan Yesus. Tanpa pengakuan bahwa Yesus
adalah Tuhan dan Juruselamat, tentu hal itu tidak dapat disebut kekristenan.
Sebab kata Kristen artinya pengikut Kristus.
Di samping keempat nilai-nilai
kekristenan tersebut masih terdapat
nilai-nilai kekristenan lain seperti
mengampuni, belas kasihan, dan
sebagainya.
B.
Menjadi Individu yang kristiani
Individu yang kristiani senantiasa
menerapkan nilai-nilai kristiani dalam setiap kehidupannya baik di keluarga,
sekolah, masyarakat maupun gereja. Seseorang yang mampu menerapkan nilai-nilai
kristiani di dalam kehidupan dapat disebut sebagai seorang yang sudah
berkarakter kristiani.
Nilai-nilai kristiani hidup berdampingan
dengan nilai-nilai yang ada dalam masyarakat sehingga dalam penerapannya perlu
keterbukaan. Dengan keterbukaan
tersebut, karakter kristiani kita dapat menjadi utuh. Memang bukan hal yang
mudah untuk menerapkan nilai-nilai kristiani dalam kehidupan masyarakat. Namun,
paling tidak kita perlu berusaha sehingga kita dapat menjadi individu yang
berkarakter kristiani dan mampu menjadi garam dan terang dunia.
UJI
KOMPETENSI
1. Menurutmu
seberapa penting nilai-nilai kristiani dalam kehidupanmu ?
2. Apakah
kamu selalu menerapkan nilai-nilai kristiani dalam setiap kehidupanmu ?
3. Apa
perbedaan antara nilai-nilai kristiani dengan nilai-nilai yang lain
4. Ada
jugakah nilai-nilai kristiani yang sifatnya universal, artinya mempunyai
kesamaan dengan nilai-nilai yang ada dalam agama atau kelompok lain ? coba
sebutkan !
0 komentar:
Posting Komentar