A. Kemampuan Berpikir
Setiap manusia yang diciptakan oleh
Tuhan mempunyai kemampuan
berpikir. Tingkat kemampuan berpikir
manusia berbeda-beda. Tergantung
tingkat usia dan kematangan psikisnya.
Salah satu tokoh yang tertarik pada
perkembangan kognitif (pola pikir)
manusia adalah Jean Piaget. Menurutnya terdapat 3 tahap perkembangan
kognitif manusia dalam rentang waktu
0-16 tahun.
1. Tahap Pertama: Tahap Berpikir Sensori Motor
Tahap initerjadi
pada usia bayi 0-2 tahun. Pola pikir yang muncul dalam
tahap inimasih
terikat pada panca indera. Bayi akan memakai panca
inderanya
untuk mencoba menangkap segala sesuatu yang bergerak di
sekitarnya.
Misalnya, kita menggoyang-goyangkan mainan di depannya. Bayi
akan merespons
dengan menggerak-gerakkan matanya ke kin dan ke kanan
mengikuti
mainan yang digoyangkan di depan wajahnya.
2. Tahap Kedua: Tahap Berpikir Praoperasional
Tahap ini
terbagi menjadi 2, yaitu:
a. Berpikir
Prakonseptual (2-4 tahun)
Dalam tahap ini
anak mulai belajar berbicara dengan meniru
kata-kata dan
orang yang ada di sekitamya walaupun kata seorang
katanya belum
sempurna dan ia tidak mengetahui arti dan kata
kata tersebut.
b. Berpikir
Intuitif (4-7 tahun)
Dalam tahap ini
anak sudah sedikit berkembang dengan me-
nunjukkan
kemampuannya dalam berpikir dan berhitung secara
sederhana.
3.Tahap Ketiga
Tahap ini
terbagi menjadi 2 bagian pula yaitu:
a. Berpikir
Operasional Konkret (7-11 tahun)
Dalam tahap inianak
sudah mampu berpikir untuk memecahkan masalah konkret. Anak sudah dapat
membedakan waktu, jumlah dan mengetahui hubungan sebab-akibat (hubungan
kausal). Tanda-tanda inibiasanya akan ditunjukkan dengan senangnya anak pada
permainan, misalnya permainan kelereng. Anak yang masuk pada usia inibiasanya
sudah masuk sekolah formal (Sekolah Dasar)
b. Berpikir
Operasional Formal (11-16 tahun)
Dalam tahap ini
anak sudah memasuki taraf berpikir yang baik. Si anak sudah mampu berpikir
abstrak atau hal-hal di luar dunia nyata yang hanya mampu dipahainioleh
pikiran. Misalnya:
Siapakah Tuhan
itu? Mengapa aku bisa berada dalam dunia ini? Dalam usia ini anak juga sudah
mulai berpikir kritis dengan mencoba mempunyai pendapat yang berbeda dengan
orang lain.
Usia remaja adalah usia dalam rentang
12-24 tahun. Apabila kita memakai teori Piaget, usia remaja masuk dalam
kategori Tahap Berpikir Operasional Formal.
Sebagai manusia yang sudah mampu
berpikir operasional formal, seorang remaja harus mampu berpikir kritis.
Artinya mampu menganalisa segala sesuatu, keadaan, permasalahan dengan pikiran
yang sehat dan benar. Paling tidak ada empat pola pikir yang hams dikembangkan
remaja atau orang yang sudah mampu berpikir secara operasional formal, yaitu
proaktif, kreatif, positif, dan komprehensif.
B.
Pola Pikir Proaktif
Untuk memahami pola pikir proaktif tidak
dapat dilepaskan dan dua kata, yaitu inisiatif dan positif. Pola pikir proaktif
seseorang terbentuk dan inisiatif yang positif, bukan yang negatif. Artinya
segala inisiatif yang timbul dan pikiran diarahkan untuk mencapai tujuan
tertentu secara baik demi suatu kemajuan.
Seseorang yang mempunyai pola pikir
proaktif tidak pernah berhenti untuk berpikir demi sebuah kemajuan. Kemajuan
dapat terjadi apabila pola pikir proaktif diwujudkan dalam tindakan. Pola pikir
proaktif lebih dan sekadar kompetensi kognitif. Lebih jauh dan itu juga
berhubungan dengan kompetensi motorik seseorang, yaitu kemampuan dalam bentuk
tindakan fisik.
C.
Pola Pikir Kreatif
Usia remaja adalah usia yang penuh
dengan imajinasi. Seberapa banyak
dan kalian yang berjenis kelamin
laki-laki suka membongkar sepeda motor
dengan sedikit memberi variasi pada
bentuknya. Sedangkan bagi kalian yang
perempuan seberapa banyak yang suka
menulis tentang kisah kehidupan sen-
din pada sebuah “diary”. Semua tindakan
tersebut sebenarnya menunjukkan
bahwa para remaja sungguh kreatif.
Menurut James C dan Coustances L. Hammer yang dikutip W. Kristiani’
menjelaskan bahwa berpikir kreatif
adalah berpikir yang menghasilkan cara-
cara, pengertian, penemuan dan karya
seni yang baru. Intinya ada sesuatu
yang baru yang dihasilkan melalui proses
berpikir tersebut. Dari yang belum
ada menjadi ada dan dari yang lama
menjadi baru.
Anak-anak yang suka mencoret-coret
tembok atau dinding di sembarang
tempat, pada dasarnya adalah anak yang
kreatif. Namun, kreativitas yang
dimilikinya tidak dikendalikan di tempat
yang benar. Pendapat ini didasarkan
pada pemahaman bahwa kreativitas yang
ada dilihat dan bingkai etika, yang
memang sering kali bertentangan dengan
hakikat kreativitas yang tidak mengenal
batas ruang dan waktu dalam menuangkan
ide kreatifnya.
Tetapi sebagai manusia dewasa, kita
perlu mengembangkan kreativitas secara tepat dan benar. Hal ini perlu disadari
karena kehidupan manusia tidak pernah terlepas dan etika. Tentu kita akan
merasa bangga karena menjadi teladan dan bukannya dikenal sebagai orang yang
kreatif negatif. Misalnya, teroris. Meskipun mereka adalah orang yang paling
jahat, di sisi lain mereka termasuk orang-orang kreatif karena bisa membuat bom
yang hebat. Namun, manusia beragama, termasuk orang Kristen, sangat tidak mau
disebut sebagai teroris yang membunuh orang tanpa dosa (bandingkan dengan
Ulangan 5:17).
D.
Pola Pikir Positif
Tentu kita pernah mendengar ungkapan
positive thinking. Ungkapan tersebut sering digunakan untuk merujuk pada suatu
pemikiran yang selalu mencari sisi baiknya dalam segala hal. Lawannya adalah
negative thinking, yaitu pola pikir yang selalu melihat sesuatu dan sisi
buruknya.
Temyata tidak mudah untuk ber-positive
thinking. Manusia cenderung memiliki sikap ber-negative thinking. Manusia lebih
suka membicarakan kejelekan seseorang daripada kebaikannya. ini sebenarnya
dapat diatasi apabila manusia menyadari keberadaannya sebagai manusia yang
tidak sempuma. Kesadaran ini sangat memungkinkan manusia untuk memiliki sikap
menghargai kelemahan dan kelebihan seseorang (Efesus 4:17).
E.
Pola Pikir Komprehensif
Pola pikir yang juga perlu dimiliki oleh
manusia adalah pola pikir
komprehensif. Pengertian komprehensif
sendiri, berdasarkan Kamus Besar
Bahasa Indonesia adalah luas meliputi
banyak hal. Pola pikir komprehensif
adalah pola pikir yang terbuka, tidak
eksklusif (tertutup). Di dalamnya ada
sikap menghargai pemikiran orang lain
dan mampu menampung
kepelbagaian.
Pola pikir proaktif, kreatif, dan
positif juga menjadi bagian dan pola
pikir komprehensif sebagai suatu pola
pikir yang utuh dan terbuka. Apabila
dilihat hubungan antara 4 pola pikir
tersebut diketahui bahwa pola pikir
komprehensif terbentuk atas pola pikir
proaktif, kreatif, dan positif.
Ketiga pola pikir itu pun berkaitan
erat. Pola pikir positif dan kreatif
Mampu menciptakan pola pikir proaktif. Sedangkan
pola pikir kreatif mampu
menimbulkan pola pikir positif. Demikian
pula sebaliknya, pola pikir positif
akan dapat menumbuhkan pola pikir
kreatif, karena biasanya orang yang
“positive thinking” akan mempunyai
kehidupan yang menyenangkan.
Keadaan ini dapat merangsang kreativitas
seseorang.
F.
Manfaat Pola Pikir Proaktif, Kreatif, Positif, dan Komprehensif
Keempat pola pildr tersebut sangat
bermanfaat bagi kehidupan seseorang apabila dikembangkan. Misalnya, pola pikir
proaktif akan sangat berguna di bidang kepemimpinan. Bagi kalian yang suka
terlibat dalam sebuah organisasi sangat perlu memiliki sikap proaktif untuk
menjalankan visi dan misi organisasi supaya dapat berjalan lancar. Tanpa mau
menjadi proaktif, seorang pemimpm tidak akan dapat menjalankan kepemimpmnan
secara efektif dan efisien.
Sedangkan untuk pola pikir kreatif
sangat bermanfaat di bidang seni. Mereka yang suka mencoret-coret tembok di
sembarang tempat perlu mengembangkan diri secara benar dan tepat. Misalnya,
dengan masuk ke dalam sanggar seni. Bagi orang-orang yang menyadari kebutuhan
akan keberadaan orang lain, mereka perlu membangun sikap positif dan
komprehensif. Tanpa sikap tersebut manusia tidak akan mampu menjalin relasi
dengan sesamanya secara baik. Terlebih
bagi mereka yang mempunyai perbedaan latar belakang sosial, agama, suku bangsa
dan perbedaanperbedaan yang lain. Tentang menjalirt relasi dengan orang lain
akan dibahas dalam materi pelajaran selanjutnya.
TUGAS
Buatlah renungan singkat
Thema :
……………………………
Ayat :
……………………………
Nas :
…………………………….
Renungan :
……………………………
UJI
KOMPETENSI
1.
Jelaskan tahap-tahap perkembangan
manusia menurut jean Piaget !
2.
Jelaskan pola piker proaktif dan
beri contohnya !
3.
Jelaskan pola piker proaktif dan
beri contohnya !
4.
Jelaskan pola piker proaktif dan
beri contohnya !
5.
Jelaskan hubungan ketiga pola
pikir tersebut dalam kesatuan pola pikir yang komprehensif !
0 komentar:
Posting Komentar