Senin, 20 Mei 2013

Kematian Yudas Iskariot

 
Yudas Iskariot (tewas sekitar 29–33, Ibrani יהודה איש־קריות Yəhûḏāh ʾΚ-qəriyyôṯ), anak Simon Iskariot (Yohanes 6:71), dia juga termasuk salah seorang dari dua belas rasul yang dipilih oleh Yesus Kristus, dan dia bertugas sebagai bendahara (Yohanes 12:6, 13:29). - Wikipedia
Matius mencatat (27:5) bahwa Yudas mati menggantung dirinya. Sedangkan Lukas menyampaikan bahwa Yudas jatuh tertelungkup dan perutnya terbelah sehingga semua isi perutnya tertumpah ke luar (1:18). 

Matius 27:5 Maka ia pun melemparkan uang perak itu ke dalam Bait Suci, lalu pergi dari situ dan menggantung diri.
Kisah Para Rasul 1:18 -- Yudas ini telah membeli sebidang tanah dengan upah kejahatannya, lalu ia jatuh tertelungkup, dan perutnya terbelah sehingga semua isi perutnya tertumpah ke luar.
Bagaimanakah tentang ketidaksamaan kesaksian ini? Menurut sebuah tradisi tua yang kiranya tepat, tanah tempat Yudas menggantung dirinya terletak di lembah Ge-Hinnom. Keselarasannya bisa saja diduga sebagai berikut : Yudas menggantung diri yakni pada sebuah pohon di tebing yang curam mengarah ke lembah Hinom. Entah cabang pohon itu yang patah atau tali gantungannya yang putus, yang jelas Yudas jatuh tertelungkup sehingga tubuhnya kemungkinan terkoyak-koyak. Dari penelitian terhadap daerah lembah Hinom diketahui bahwa dasar lembah itu berbatu-batu dengan batu-batu karang bertingkat-tingkat hampir tegak lurus setinggi 7,5 m - 12 m. Besar kemungkinan ketika terjatuh dari gantungan, tubuh Yudas menghantam salah satu karang bergerigi sehingga seperti disaksikan oleh Lukas - perutnya terbelah dan isi perutnya tertumpah keluar. Tanah itu disebut Hakal-Dama yang artinya Tanah Darah  yang sebelumnya disebut Tanah Tukang Periuk (Mat 27:7-8; Kis 1:20).
Bagaimanapun, keselarasan ini hanya dugaan, sebab kesaksian hal kematian Yudas tidak secara rinci tertulis di dalam Alkitab. Kesaksian bahwa "menggantung diri" dan "jatuh tertelungkup, dan perutnya terbelah sehingga semua isi perutnya tertumpah ke luar" sudah cukup untuk menyampaikan bagaimana Yudas mati dengan cara mengenaskan. Bukankah Tuhan Yesus pernah berkata : "Anak Manusia memang akan pergi seperti yang telah ditetapkan, akan tetapi, celakakalah orang yang olehnya Ia diserahkan!" (Luk 22:22; Mat 26:24; Mrk 14:21)? Dan tentang cara kematian Yudas yang mengerikan ini secara keras dan gamblang disebutkan bahwa Yudas "telah jatuh ke tempat yang wajar baginya" (Kis 1:25)

Read more: infosituskristen.blogspot.com http://infosituskristen.blogspot.com/2011/03/kematian-yudas-iskariot.html#ixzz2TpiIP6Nw
B'coz of LOVE http//:infosituskristen.blogspot.com

Para Rasul Kristus

12 RASUL
Kata rasul berasal dari Bahasa Arab yang artinya utusan, kata rasul digunakan dalam Alkitab Bahasa Indonesia sebagai padanan kata Bahasa Yunani ἀπόστολος (apostolos).
Yesus juga disebut Rasul (Ibr 3:1). Sebagaimana Yesus  diutus oleh Bapa-Nya (Yoh 5:23,36, 37; 6:44, 57; 8:18, 42; 12:49; 14:24; 17:21, 25;  20:21; I Yoh 4:14), Yesus pun mengutus murid-murid-Nya:
Yohanes 20:21 Maka kata Yesus sekali lagi: "Damai sejahtera bagi kamu! Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku mengutus kamu." 
Menurut daftar yang terdapat dalam Injil-Injil Sinoptik (Mrk 3:13-19, Mat 10:1-4, Luk 6:12-16), dua belas orang dipilih oleh Yesus menjelang permulaan pelayanan-Nya, kedua belas orang yang juga disebutNya Rasul itu adalah:
  1. Simon (Mat 10:2; Mrk 3:16; Luk 5:10), yang oleh Yesus diberi nama Petrus (Bahasa Yunani: petros, petra; Bahasa Aram: kēfas; artinya "Batu Karang") (Mrk 3:16; Luk 6:14; Gal 2:8), dikenal pula dengan sebutan Simon bin Yunus (Mat 16:17), Kefas (Bahasa Aram) (Yoh 1:42), dan Simon Petrus. (1, 2 Ptr 1:1 Pekerjaannya sebelum mengikut Yesus adalah nelayan dari Betsaida "di Galilea" (Yoh 1:44; bdk. 12:21).
  2. Andreas, saudara Simon, (Mrk 3:18; Luk 6:14), nelayan dari Betsaida (Yoh 1:44), sebelumnya ia adalah murid Yohanes Pembaptis (Yoh 1:35-40), disebut di antara rasul-rasul yang pertama-tama dipanggil oleh Yesus (Mat 10:2)
  3. Yakobus  anak Zebedeus (Mat 10:2; Mrk 3:17; Luk 5:10) dari keluarga nelayan (ayah dan Yohanese, saudaranya) (Mat 4:21)
  4. Yohanes, saudara Yakobus (Mat 10:2). Yakobus & Yohanes anak-anak Zebedeus disebut Yesus ‘Boanerges’, yang berarti ‘anak-anak guruh’ (Mrk 3:17).
  5. Filipus dari Betsaida "di Galilea" (Mat 10:3; Mrk 3:18; Luk 6:14; Yoh 1:44, 12:21).
  6. Yakobus anak Alfeus (Mat 10:3; Mrk 3:18; Luk 6:15).
  7. Matius, si pemungut cukai (Mat 9:9; 10:3; Mrk 3:18; Luk 6:15;) umum disamakan dengan Lewi anak Alfeus (Mrk 2:14; Luk 5:27)
  8. Simon orang Zelot (Mat 10:4; Mrk 3:18; Luk 6:15; Kis 1:13).
  9. Yudas Iskariot (Mat 10:4; Mrk 3:19; Luk 6:16). Nama Iskariot dapat berarti kota-kota Yudea di Keriot atau pun berarti sikarii (para pejuang pergerakan nasional Yahudi), atau berarti Isakhar. Juga disebut (misalnya dalam Yoh 6:71 dan 13:26) sebagai "Yudas, anak Simon". Dia digantikan sebagai rasul dalam Kitab Kisah Para Rasul oleh Matias.
  10. Tomas (Mat 10:3). Tidak banyak yang diketahui tentangnya, namanya berasal dari kata bahasa Aram T'oma' = kembar. Rasul ini juga dikenal sebagai Didimus (Yoh 11:16; 20:24; 21:2) dan kata bahasa Yunani Didymous = kembar.
  11. Bartolomeus (Mat 10:3; Mrk 3:18; Luk 6:14) dalam Bahasa Aram "bar-Talemai?", "putra Talemai" atau "orang Ptolemais". Rasul ini diidentifikasikan dengan Natanael yang disebut-sebut dalam Yoh 1:45-1:51.
  12. Tadeus (Mat 10:3; Mrk 3:18). Injil Lukas menyebutnya Yudas anak Yakobus (Luk 6:16), sehingga dalam beberapa literatur ia disebut Yudas Tadeus.

RASUL-RASUL LAINNYA
  1. Paulus dari Tarsus (Kis 13:43; 1 Kor 1:1; Rm 1:1; Gal 1:1; Ef 1:1; Kol 1:1; 1, 2 Tim 1:1; Tit 1:1). Paulus adalah rasul yang khusus mengabarkan Injil kepada bangsa bukan Yahudi (Rm 11:13).
  2. Matias (Kis 1:26), menggantikan Yudas Iskariot (Kis 1:16-20).
  3. Barnabas, misionaris yang disebut pula rasul (Kis 13:43: 14:3-6). Ialah yang  menerima Paulus setelah pertobatannya dan membawa Saulus/Paulus kepada rasul-rasul (Kis 9:27
  4. Yakobus diidentifikasikan sebagai saudara Yesus (Gal 1:19).
  5. Andronikus dan Yunias. Dalam Rm 16:7 Paulus mengatakan bahwa Andronikus dan Yunias adalah "orang-orang yang terpandang di antara para rasul" sebelum Paulus.

Read more: infosituskristen.blogspot.com http://infosituskristen.blogspot.com/2011/03/para-rasul-kristus.html#ixzz2TpxNvLTJ
B'coz of LOVE http//:infosituskristen.blogspot.com

Simon Petrus dalam Injil

Lukisan Francesco del Cossa
Simon Petrus adalah salah satu dari 12 rasul Yesus, Nama aslinya Simon.  Petrus atau Kefas  ("Kefas" [bahasa Aram] = 'batu' atau “batu karang”, bahasa Yunani maskulin: "Petros", feminim: "Petra") adalah nama yang diberikan Yesus  kepadanya (Mrk 3:16; Luk 6:14; Yoh 1:42). Ia adalah seorang nelayan dari Galilea yang diberi posisi pemimpin oleh Yesus (Mat 16:18, Yoh 21:15-16) dan dipandang demikian pula oleh Rasul lainnya  (Yoh 21:3).

Latar Belakang
Menurut Injil Yohanes Petrus lahir di Betsaida, Galilea (Yoh 1:44). Ayahnya bernama Yohanes (Yoh 1:42)/Yunus (Mat 16:17). Petrus & Andreas bekerja sebagai penjala ikan (Mat 4:18). Dari kesaksian Yesus menyembuhkan ibu mertua Petrus (Mat 8:14-17; Mrk 1:29-34; Luk 4:38-41) diketahuilah bahwa Petrus sudah menikah.

 
Panggilan Yesus
Petrus dan saudaranya, Andreas, adalah rasul-rasul pertama yang dipanggil oleh Yesus (Yoh 1:35-42). Petrus sedang mencari ikan di danau Genesaret ketika Yesus menghampiri dan berkata, "Mari, ikutlah Aku, & kamu akan Kujadikan penjala manusia." (Mat 4:19). Versi Injil Yohanes menceritakan bahwa Andreas, yang sebelumnya adalah murid Yohanes, dialah yang pertama kali bertemu Yesus & membawa Simon, saudaranya, kepada Yesus (Yoh 1:35-42) .

Tiga Besar
Petrus & dua rasul bersaudara anak-anak Zebededus, yakni Yakobus & Yohanes, adalah tiga rasul yang  secara khusus seringkali disertakan atau diajak atau dibolehkan Yesus untuk mendampingi-Nya (mis. Mat 17:1; 26:37; Mrk 9:14; Luk 9:28). Dengan jelas Injil Markus & Lukas menuliskan bahwa Yesus tidak memperbolehkan seorangpun ikut serta dengan-Nya saat Ia hendak membangkitkan anak Yairus, seorang kepala rumah ibadat,  kecuali ketiga rasul ini beserta ayah & ibu anak itu (Mrk 5:37; Luk 8:51).

Penuh Semangat, Cepat Mengaku, Cepat Mengikari
Ketika Yesus menanyakan tentang siapakah Yesus dalam pandangan murid-murid-Nya, Petrus langsung menjawab bahwa Yesus adalah Mesias (Mat 16:16;Mrk 8:29;Luk 9:20). Saat Yesus mengatakan bahwa jalan salib yang akan ditempuh Yesus  akan menggoncangkan iman murid-murid-Nya, Petrus dengan penuh semangat mengatakan bahwa hal itu tidak akan terjadi pada dirinya, imannya tidak akan pernah goncang (Mat 26:33; Mrk 14:29). Yesus memperingatkan Petrus akan pernyataannya yang menggebu-gebu ini, bahwa Petrus akan menyangkali Dia. Tetapi Petrus menyanggah hal itu dengan berkata bahwa ia tidak akan menyangkali Yesus meski nyawanya menjadi taruhannya (Mat 26:35;Mrk 14:31). Petrus menyatakan siap dipenjara & mati bersama-sama Yesus (Luk 22:33). Tetapi juga, saat Yesus masih sedang diadili di hadapan Mahkamah Agama Yahudi & status Petrus sebagai salah seorang murid Yesus dipertanyakan, Petrus segera menyangkali hal itu bahkan ia mengutuk & bersumpah bahwa ia tidak mengenal Yesus (Mat 26:69-75; Mrk 14:66-72; Luk 22:56-62; Yoh 18:15-18, 25-27).

Satu-satunya Rasul yang Pernah Menegor Yesus
Ketika Yesus sedang bicara perihal diri-Nya sebagai Anak Manusia yang akan menanggung penderitaan, Petrus menegor Yesus rupanya dengan maksud bahwa Yesus tidak boleh bicara seperti itu karena Petrus berharap penderitaan Yesus itu akan dijauhkan Allah Bapa dari-Nya. Maka marahlah Yesus kepada Petrus sebab penderitaan jalan salib yang harus ditanggung Yesus adalah kehendak Bapa bagi keselamatan dunia (Mat 16:21-23; Mrk 8:31-33).

Suka Berkomentar & Bertanya
Petrus paling tanggap terhadap apa yang disampaikan atau ditanyakan Yesus dan apa yang didengar & dilihatnya. Petrus langsung mengomentari pertanyaan Yesus tentang siapa yang menjamah Dia dari antara kerumunan orang banyak (Luk 5:8). Petrus berkomentar tentang pohon ara yang kering karena dikutuk oleh Yesus (Mrk 11:21), tentang pembasuhan kaki yang dilakukan Yesus (Yoh 13:6,8-9), meminta Yesus menjelaskan arti perumpamaan-Nya (Mat 15:15),  menanyakan hal pengampunan, & hal-hal lainnya (Mrk 13:3 Luk 12:41; Yoh 6:68; 13:36,37; Mat 17:4: Mrk 9:5; Luk 9:33). Petrus juga tanpa sungkan mengatakan kepada Yesus bahwa ia dan rasul lainnya sudah meninggalkan segala sesuatu guna mengikut Yesus & oleh karena itu Petrus menanyakan apa upah yang akan mereka peroleh dari pengorbanan mereka itu (Mat  19:27; Mrk 10:28; Luk 18:28).


Sesekali Petrus menahan dirinya dari bertanya atau berkomentar. Mungkin Petrus sendiri menyadari bahwa dari antara para rasul ia saja yang selalu banyak berkomentar atau bertanya. Namun Petrus tidak dapat menahan dirinya dari rasa ingin tahu. Ketika Yesus bicara tentang murid yang akan mengkhianati-Nya, kali itu Petrus memilih tidak bertanya langsung kepada Yesus melainkan meminta Yohanes untuk menanyakan pertanyaannya tentang siapa murid yang dimaksudkan oleh Yesus itu (Yoh 13:24). Di lain pihak, karena Petrus suka bertanya maka Yesus juga menantang Petrus untuk memberikan pendapatnya (Mat 17:25-26) atau mengajukan pertanyaan yang tidak diduga oleh Petrus (Yoh 21:15-17).
Mendapat Kepercayaan Yesus
Petrus & Yohanes tampaknya mendapat kepercayaan Yesus untuk mengerjakan hal-hal yang penting bagi-Nya. Petrus & Yohanes diberi tanggung jawab oleh Yesus untuk mempersiapkan Perjamuan Malam terakhir Yesus & murid-murid-Nya (Luk 22:8). Nama Petrus juga disebutkan secara khusus oleh Malaikat Tuhan sebagai seorang di antara murid-murid Yesus yang harus segera diberitahukan perihal kebangkitan Yesus (Mrk 16:7). Petrus juga mendapat kepercayaan Yesus sesuai dengan arti namanya “batu” atau “batu karang” bahwa dengan kerja kerasulan Petrus Yesus akan mendirikan gereja-Nya setegar batu karang (Luk 16:18). Tugas pengembalaan ini ditegaskan kembali oleh Yesus di masa perjumpaan-Nya dengan murid-murid-Nya sesudah kebangkitan-Nya (Yoh21:15-17).

Tindakan Heroik
Rupanya bila Petrus berada jauh dari Yesus, Petrus bisa saja menyangkal Yesus, tetapi bila Petrus berada tidak jauh dari Yesus, Petrus tampil sebagai pribadi pemberani yang mau melakukan apapun bagi Yesus, sekalipun tindakannya itu justru ditentang oleh Yesus. Tindakannya menebas telinga Malkhus, hamba Imam Besar, yang datang hendak menangkap Yesus di taman Getsemani mendapat kecaman dari Yesus (Mat 26:51-54; Mrk 14:47; Luk 22:5-51; Yoh 18:10-11).

Menyadari Kesalahan
Selain memiliki karakter emosional yang keras, Petrus juga memiliki   emosional keinsafan yang tinggi. Ketika Yesus berkata kepadanya untuk menebarkan jalanya di tempat yang lebih dalam agar mendapatkan ikan, Petrus dengan jujur mengatakan kepada Yesus bahwa ia mengikuti arahan Yesus itu hanya karena Yesus yang menyuruhnya, tetapi Petrus meragukan hasilnya  sebab ia & nelayan lainnya telah sepanjang malam mengusahakan hal itu namun mereka tidak mendapatkan seekor ikan pun. Tetapi kenyataan membuktikan kebenaran perkataan Yesus. Mereka mendapatkan ikan dalam jumlah yang besar. Jala mereka terkoyak, perahu-perahu mereka nyaris tenggelam karena sarat dengan ikan. Menyadari bahwa ia sempat meragukan perkataan Yesus, maka Petrus tersungkur di hadapan Yesus  & mengakui kesalahannya (Luk 5:4-8). Rasa yang sama pun menyelimuti hati Petrus tatkala kebenaran perkataan Yesus akan penyangkalannya terbukti. Saat ayam berkokok, dari dalam ruangan sidang Yesus berpaling memandang Petrus. Luruh hati Petrus menyadari apa yang baru saja ia lakukan. Petrus meninggalkan tempatnya, keluar & menangis dengan sedihnya(Mat 26:75; Mrk 14:72; Luk 22:61).

Berjalan di atas Air
Satu-satunya rasul Yesus yang sulit ditebak, itulah Petrus. Bicaranya spontan, tindakannya pun tidak kalah mengejutkan. Turun dari perahu yang mengapung di tengah danau,  Petrus meniru Yesus berjalan di atas air. Walau akhirnya ia mulai tenggelam, Petrus telah membagikan pelajaran iman yang berharga bagi banyak orang yang percaya (Mat 14:28-31).

Petrus  yang Dibaharui
Tanpa disadari oleh Petrus sendiri, dalam pemanggilan Petrus menjadi rasul-Nya & dalam kebersamaan Petrus dengan Yesus, Yesus membentuk Petrus menjadi pribadi yang diubahkan oleh-Nya. Dari orang yang cepat, mengaku, cepat menyangkal,  cepat bertindak, & lain sebagainya yang dapat saja mengesankan adanya kelemahan selain kekuatan pada dirinya, Petrus menjadi pribadi yang kokoh dalam imannya kepada Yesus.  Petrus menjadi rasul besar yang gigih berjuang menyebarkan & mempertahankan kemurnian Injil Kristus, dipenjara bahkan mati dengan cara yang sama dengan Yesus, yakni disalibkan. Menurut tradisi, penyaliban Petrus dilakukan dengan salib terbalik di Roma saat pemerintahan Nero (kr 64 M). Petrus menolak disalibkan dengan kepala di atas karena ia merasa tidak layak untuk mati dalam posisi yang sama seperti Yesus.  Petrus dimakamkan di tempat yang kini persis di bawah altar utama Basilika Santo Petrus di Vatikan. Gereja Roma Katolik mencatat Rasul Petrus atau Santo Petrus sebagai Paus pertama mulai kurang lebih tahun 30 sM s/d akhir hidupnya.

Read more: infosituskristen.blogspot.com http://infosituskristen.blogspot.com/2011/02/simon-petrus-dalam-injil.html#ixzz2TphjgTyl
B'coz of LOVE http//:infosituskristen.blogspot.com

Murid yang Dikasihi Tuhan

Inilah kutipan ayat-ayat yang memuat tulisan "murid yang dikasihi Tuhan" :
Yohanes 13:23
Seorang di antara murid Yesus, yaitu murid yang dikasihi-Nya, bersandar dekat kepada-Nya, di sebelah kanan-Nya.

Yohanes 19:26

Ketika Yesus melihat ibu-Nya dan murid yang dikasihi-Nya di sampingnya, berkatalah Ia kepada ibu-Nya: "Ibu, inilah, anakmu!"

Yohanes 21:7

Maka murid yang dikasihi Yesus itu berkata kepada Petrus: "Itu Tuhan." Ketika Petrus mendengar, bahwa itu adalah Tuhan, maka ia mengenakan pakaiannya, sebab ia tidak berpakaian, lalu terjun ke dalam danau.

Yohanes 21:20

Ketika Petrus berpaling, ia melihat bahwa murid yang dikasihi Yesus sedang mengikuti mereka, yaitu murid yang pada waktu mereka sedang makan bersama duduk dekat Yesus dan yang berkata: "Tuhan, siapakah dia yang akan menyerahkan Engkau?"

Pada artikel : Hanya Satu Murid yang Menyaksikan Penyaliban Yesus, telah dikemukakan tentang siapa murid yang menyebut dirinya "murid yang dikasihi Tuhan", yakni:
"Dialah murid, yang memberi kesaksian tentang semuanya ini dan yang telah menuliskannya dan kita tahu, bahwa kesaksiannya itu benar." (Yoh 21:24).
Bahwa murid yang dikasihi Yesus itu adalah penulis Injil Yohanes dan dengan demikian dialah murid Yesus yang bernama Yohanes (bahasa Yunani Ιωάννης - Ioannes), saudara Yakobus, anak-anak Zebedus (mis. Mat 4:21).

Banyak sudah upaya untuk mendapat gambaran mengapa Yohanes menjadi murid yang satu-satunya disebut dikasihi Tuhan. Ada yang mencoba mencari hikmat itu dengan meneliti segala sesuatu yang terkait dengan diri Yohanes entah dari kisah hidupnya maupun dari tulisan-tulisannya di dalam Kitab Perjanjian Baru. Tetapi upaya itu tampaknya berpijak dari sudut pandang seolah-olah Yesuslah yang  menyebutkan secara langsung pernyataan bahwa Yohanes adalah murid yang Ia kasihi. Artikel ini tidak memandang dari sudut pandang tersebut.


Mengapa? Karena ungkapan "murid yang dikasihi" ini bukanlah pernyataan dari Yesus sendiri. Tidak ada kalimat langsung, misalnya seperti ini: "Hai Yohanes, engkaulah murid yang Aku kasihi", atau pernyataan lain yang mengandung maksud yang sama. Sama sekali tidak ada. Meskipun Yohanes termasuk dari tiga murid yang kerap diikutsertakan oleh Yesus dalam pelayanan-Nya, yakni bersama Petrus dan Yakobus, tetapi tidak catatan tentang pernyataan Yesus secara langsung perihal keistimewaan kasih-Nya kepada Yohanes.

Mungkin ada yang berkata, bagaimana dengan perkataan Yesus di atas kayu salib yang secara khusus menyerahkan Yohanes kepada ibu-Nya dan  juga sebaliknya (Yoh 19:26-27) ? Memang, sepintas pernyataan Yesus ini memberi petunjuk kuat tentang keistimewaan Yohanes dan karena itu tidak sedikit pernyataan Yesus di sini dijadikan dasar untuk mengatakan bahwa Yesus mengkhususkan kasih-Nya kepada Yohanes. Tetapi, mari kita perhatikan bahwa di antara 11 murid Yesus (tanpa Yudas yang sudah mati bunuh diri), hanya Yohaneslah  yang berada di lokasi penyaliban Yesus saat itu (lih artikel tentang ini). Jika murid-murid lainnya juga ada di kaki salib Yesus saat itu bersama-sama Yohanes, lalu Yesus membuat pernyataan ini dengan menunjuk langsung kepada Yohanes, maka itu berarti Yesus mengistimewakan Yohanes. Tetapi jika hanya Yohanes sendiri satu-satunya murid yang berada di tempat itu, maka pernyataan Yesus ini tidak membuat Yohanes istimewa dari murid-murid Yesus lainnya. Dalam hal ini kita tidak sedang bicara tentang maksud dari isi pernyataan Yesus di sini (Yoh 19:26-27), melainkan mencoba mengerti pernyataan tentang "murid yang dikasihi Tuhan" dalam kelompok murid-murid Yesus. Bagaimana mungkin kita mengambil pernyataan Yesus di sini sebagai bukti bahwa Yohanes berbeda dari yang lainnya sementara yang lainnya tidak berada di tempat pada saat yang sama? Dapatkah kita memastikan bahwa apabila pada saat itu ada murid lain selain Yohanes di tempat penyaliban itu, Yesus tetap hanya menunjuk kepada Yohanes?

Ada pula yang berkata bahwa Yohanes adalah "murid yang dikasihi Tuhan" karena hanya Dialah yang bertahan mendampingi Yesus hingga kematian-Nya di kayu salib. Bisa saja demikian.  Tapi siapa yang dapat memastikan bahwa itu adalah pikiran Yesus? Jangan-jangan hanya pikiran kita sendiri yang tanpa sadar menyamakan Yesus dengan manusia daging, yang seringkali akan memberikan kasih yang istimewa  hanya kepada orang-orang yang baik kepada kita. Sebaliknya kalau orang itu tidak baik kepada kita, tidak perduli kepada kita, tidak ada pada waktu kita susah, kita anggap tidak patut juga untuk dikasihi. Itu kita.Tapi apakah itu juga pribadi Yesus?

Kita perlu hati-hati, sebab tidak jarang bacaan ini dihubungkan kesana kemari sesuka hati oleh beberapa pengkhotbah. Misalnya, adalah tidak tepat bila kita bicara soal kesetiaan Yohanes dan ketidaksetiaan murid-murid lainnya hanya karena ketidakhadiran mereka di bukit Golghota, lalu mengatakan karena itulah Yohanes disebut murid yang dikasihi Tuhan. Hati-hati, sebab kesetiaan seluruh murid Yesus kepada Yesus itu luar biasa dalam kelanjutan hidup mereka sampai akhir hidup mereka. Semua mengalami penderitaan karena nama Kristus. Kehadiran "hanya" Yohanes tidak seketika berarti murid yang lain adalah buruk di mata Tuhan. Ah, saya tidak ingin berpanjang-panjang lagi tentang hal ini.  Saya hanya berpatokan pada tidak adanya pernyataan langsung dari Yesus bahwa Ia mengistimewakan kasih-Nya kepada Yohanes.

Begitu pula dengan murid-murid Yesus lainnya. Tidak ada pernyataan langsung dari mereka yang menyapa atau menyebut Yohanes sebagai murid yang dikasihi Tuhan. Misalnya, "Hai murid yang dikasihi Tuhan, Guru memanggilmu". Tidak ada  pernyataan serupa ini. Kalau kesan bahwa Yohanes "dekat" dengan Yesus sepertinya ada dalam pandangan Simon Petrus. Kita menemukan ini dalam dua kisah. Petrus memberi isyarat kepada Yohanes untuk menanyakan perihal siapa yang dimaksudkan Yesus dengan murid yang akan mengkhianati Dia (Yoh 13:24). Tapi ini bisa jadi juga karena ketika itu Yohanes duduk tepat di sisi Yesus (Yoh 13:23).  Dan yang kedua, Petrus menanyakan kepada Yesus bagaiman nasib Yohanes kelak (Yoh 21:20-23). Ketika itu Petrus baru saja mendapat gambaran tentang masa tua dan akhir hidupnya dari Yesus (Yoh 21:18-19). Dalam pertanyaannya terkesan penasaran, "Kalau saya begitu, bagaimana dengan murid yang dekat dengan Yesus ini?", kira-kira seperti itu. Walau demikian, tetap saja tidak ada pernyataan langsung baik dari Petrus maupun dari rekan-rekan Yohanes lainnya tentang kekhususan kasih Yesus kepada Yohanes. Singkatnya, pernyataan Yohanes "murid yang dikasihi Tuhan" tidak datang dari Yesus dan juga tidak dari rasul-rasul lainnya. 

Nah sekarang, perhatikanlah bahwa ungkapan "murid yang dikasihi Tuhan" hanya terdapat di dalam kitab Injil Yohanes. Di luar itu tidak ada. Jadi, hanya Yohanes yang memiliki catatan ini. Dengan perkataan lain, Yohanes sendiri lah yang menulis bahwa ia adalah "murid yang dikasihi Tuhan". Menarik bukan?  

Yesus tidak perlu mengatakan hal itu secara langsung, dan orang lain  juga tidak perlu memandang demikian, tetapi itulah yang dirasakan oleh Yohanes secara pribadi, bahwa Yesus mengasihi dia. Berjalan bersama Yesus membuat Yohanes memahami bahwa setiap detil dari hidup dan karya Yesus adalah kasih.  Dan itu tidak diperolehnya semata-mata dari hasil melihat bagaimana Yesus terhadap orang lain. Berjalan bersama Yesus justru membuat Yohanes mengecap kasih Tuhan secara pribadi dalam hidupnya. Kehadiran Yesus adalah jawaban untuk segenap kasih yang didambakannya, bahkan rupanya telah  melebihi  kerinduan dan batas pengertian Yohanes akan kasih itu sendiri. Maka, bagi Yohanes itu spesial.

Kekhususan ini bukan dalam arti Yohanes memandang dirinya dikasihi setingkat lebih tinggi dari murid yang lain atau bahwa hanya dia yang dikasihi Tuhan sedangkan murid lain tidak dikasihi oleh Yesus. Tidak demikian. Yohanes bahkan menuliskan bahwa kasih Tuhan berlaku kepada semua murid-Nya:
Sama seperti Ia senantiasa mengasihi murid-murid-Nya demikianlah sekarang Ia mengasihi mereka sampai kepada kesudahannya. (Yoh 13:1)
Pernyataan "murid yang dikasihi Tuhan" ini adalah pernyataan pribadi seorang Yohanes yang memandang bahwa tidak ada alasan untuk mengatakan bahwa Yesus tidak mengasihinya. Yohanes berhasil memandang dan merasakan bahwa kehadiran Yesus telah mengalirkan kasih yang besar ke dalam hidupnya secara pribadi. Kasih Yesus itu terlampau besar untuk dapat dikatakan kurang bagi dirinya, bahkan melebih dari yang ia sendiri harapkan. Kasih Yesus telah menyentuh hidup Yohanes lebih dari yang dirindukan oleh seorang Yohanes. Maka dalam tulisannya Yohanes membuat suatu pengakuan akan kasih Tuhan kepada dirinya dan membahasakan sukacitanya akan hal itu dengan menuliskan bahwa ia adalah "murid yang dikasihi Tuhan". 

Bagaimana dengan kita? Apakah kita merasakan bahwa kita adalah "murid yang dikasihi-Nya"? Kasih Yesus bukan kata-kata belaka. Kasih-Nya sudah terbukti melebihi batas pengertian kita akan kasih itu sendiri. Terlalu besar untuk dapat dikatakan kurang, bahkan melebih dari yang kita dambakan. Karena itu belajar dari Yohanes, kita juga seharusnya menyaksikan kasih Yesus yang nyata dalam hidup kita dengan berkata, "Saya adalah murid yang dikasihi Tuhan." Amin. *** [HEP]

Read more: infosituskristen.blogspot.com http://infosituskristen.blogspot.com/2011/02/murid-yang-dikasihi-tuhan.html#ixzz2TpdAu6Zo
B'coz of LOVE http//:infosituskristen.blogspot.com

Hanya Satu Murid yang Menyaksikan Penyaliban Yesus

Yohanes 19:25-27 --- 19:25 Dan dekat salib Yesus berdiri ibu-Nya dan saudara ibu-Nya, Maria, isteri Klopas dan Maria Magdalena. 19:26 Ketika Yesus melihat ibu-Nya dan murid yang dikasihi-Nya di sampingnya, berkatalah Ia kepada ibu-Nya: "Ibu, inilah, anakmu!" 19:27 Kemudian kata-Nya kepada murid-murid-Nya: "Inilah ibumu!" Dan sejak saat itu murid itu menerima dia di dalam rumahnya.

"Murid yang dikasihi-Nya", dialah satu-satunya murid yang disebutkan oleh Kitab Injil sebagai murid yang berada di lokasi penyaliban Yesus, bahkan berada dekat dengan kayu salib Yesus. Siapa "Murid yang dikasihi-Nya" ini? 
Ia disebutkan sebagai murid yang duduk tepat di sebelah kanan Yesus di meja perjamuan terakhir Yesus dan murid-murid-Nya, bahkan ia disebutkan bersandar dekat kepada-Nya.
Yohanes  13:23 Seorang di antara murid Yesus, yaitu murid yang dikasihi-Nya, bersandar dekat kepada-Nya, di sebelah kanan-Nya.
Ia juga yang pertama-tama mengenali bahwa Pria yang berdiri di pantai saat 7 murid Yesus mencari ikan di danau Tiberias adalah Yesus (setelah kebangkitan-Nya).
Yohanes 21:7 Maka murid yang dikasihi Yesus itu berkata kepada Petrus: "Itu Tuhan." Ketika Petrus mendengar, bahwa itu adalah Tuhan, maka ia mengenakan pakaiannya, sebab ia tidak berpakaian, lalu terjun ke dalam danau.
Kedekatan antara murid ini dengan Yesus tampaknya jelas diketahui oleh Petrus. Hal ini tergambar saat mana Petrus meminta murid yang dikasihi itu menanyakan kepada Yesus siapa yang dimaksud oleh Yesus ketika Yesus bicara tentang adanya seorang di antara murid-murid-Nya yang akan menyerahkan Dia. Petrus  rupanya berharap, karena murid ini dikasihi oleh Yesus, maka Yesus akan menyampaikan siapa pengkhianat itu kepadanya.
Yohanes 13:23-24 --- 13:23 Seorang di antara murid Yesus, yaitu murid yang dikasihi-Nya, bersandar dekat kepada-Nya, di sebelah kanan-Nya. 13:24 Kepada murid itu Simon Petrus memberi isyarat dan berkata: "Tanyalah siapa yang dimaksudkan-Nya!"
Bahkan sepertinya, karena memandang kedekatan antara Yesus dan murid yang dikasihi-Nya ini, maka setelah Yesus menyampaikan kepada Petrus tentang bagaimana Petrus akan melewati masa tua dan akhir hidupnya, Petrus pun menjadi ingin tahu bagaimana nasib si murid yang dikasihi Yesus itu kelak (Yoh 21:18-21).

Murid yang dikasihi Yesus inilah yang tersisa dari murid-murid Yesus lainnya di kaki salib Yesus di bukit Golgota. Di mana yang lainnya? Sudah jelas, Yudas Iskariot tidak berada di situ, ia "telah jatuh ke tempat yang wajar baginya" (Kis 1:25), yakni membunuh dirinya sendiri (Mat 27:3-5; Kis 1:16-20).
Petrus? Petrus tercatat mengikuti Yesus hanya sampai ketika Yesus dihadapkan ke Imam Besar Hanas (Mat 26:69-75; Mrk 14:53-56; Luk 22:54-62; Yoh 18:12-27).  Rupanya Petrus tidak sanggup lagi mendampingi Yesus sampai ke bukit Golgota. Kemungkinan besar ini disebabkan adanya perasaan bersalah dan penyesalan yang mendalam pada diri Petrus oleh penyangkalannya akan Yesus. Petrus terakhir dicatat ke luar dengan menangis sedih (Mat 26:75; Luk 22:62).
Seorang murid lain juga disebutkan berada bersama dengan Petrus saat Yesus di rumah Imam Besar Hanas bahkan murid ini masuk bersama-sama dengan Yesus karena ia mengenal Hanas (Yoh 18:15-16). Apakah murid ini adalah sama dengan dia yang disebut murid yang dikasihi Yesus? Bisa saja demikian, namun tidak dapat dipastikan. Satu yang pasti adalah hanya murid yang disebut yang dikasihi Yesus saja yang berada di dekat salib Yesus di bukit Golgotha.
Bagaimana dengan murid-murid lainnya? Markus dan Matius mencatat bahwa mereka meninggalkan Yesus dan melarikan diri saat Yesus ditangkap di taman Getsemani.
Matius 26:56b; Markus 14:50 Lalu semua murid itu meninggalkan Dia dan melarikan diri.
Matius dan Markus mencatat "semua murid". Kemungkinan memang semua murid melarikan diri pada saat Yesus mulai digiring ke luar dari taman Getsemani. Namun tidak serentak. Karena kita juga punya catatan tentang Petrus yang sempat melakukan perlawanan dengan menebas telinga Malkhus, hamba Imam Besar (Mat 26:51-54; Mrk 14:47; Luk 22:5-51; Yoh 18:10-11). Kalaupun dikatakan bahwa semua murid meninggalkan Yesus dan melarikan diri, namun ternyata Petrus kembali mengikuti Yesus dari jauh (Mrk 15:54; Luk 22:54), lalu seorang murid lagi kembali menyertai Yesus sampai ke rumah Imam Besar Hanas (Yoh 18:15-16), dan akhirnya tersisa satu murid yang bertahan sampai di bukit Golgota, yakni murid yang dikasihi Yesus ini.
Kitab Injil (Matius, Markus, Lukas, Yohanes) umumnya menyampaikan kehadiran perempuan-perempuan yang mengikuti Yesus dan melayani Dia di lokasi penyaliban, termasuk ibu Yesus, juga orang-orang yang disebut mengenal Yesus dari dekat (Mat 27:55-56: Mrk 15:40-41; Luk 23:448-49; Yoh 19:25), tentu ini di luar para prajurit Roma yang melaksanakan penyaliban atas Yesus. Sedangkan tentang kehadiran murid-murid Yesus di lokasi tersebut, yang tercatat hanyalah murid yang dikasihi Yesus ini, yakni dalam Kitab Yohanes sebagaimana terkutip di atas.
Ada banyak hikmat yang dapat kita peroleh dari kenyataan ini. Tetapi kita tidak membahasnya di sini. Cukuplah bagi kita untuk mengetahui bahwa  dari 11 murid Yesus (di luar Yudas Iskariot yang telah mati bunuh diri) hanya ada satu murid yang disebutkan dengan jelas di dalam Alkitab sebagai murid yang menyaksikan secara langsung penyaliban Yesus di lokasi penyaliban itu, yakni murid yang dikasihi oleh Yesus.
Sekarang, siapakah murid itu, - murid yang dikasihi Yesus itu?
Yohanes 21:19-23 --- 21:19 Dan hal ini dikatakan-Nya untuk menyatakan bagaimana Petrus akan mati dan memuliakan Allah. Sesudah mengatakan demikian Ia berkata kepada Petrus: "Ikutlah Aku." 21:20 Ketika Petrus berpaling, ia melihat bahwa murid yang dikasihi Yesus sedang mengikuti mereka, yaitu murid yang pada waktu mereka sedang makan bersama duduk dekat Yesus dan yang berkata: "Tuhan, siapakah dia yang akan menyerahkan Engkau?" 21:21 Ketika Petrus melihat murid itu, ia berkata kepada Yesus: "Tuhan, apakah yang akan terjadi dengan dia ini?" 21:22 Jawab Yesus: "Jikalau Aku menghendaki, supaya ia tinggal hidup sampai Aku datang, itu bukan urusanmu. Tetapi engkau: ikutlah Aku." 21:23 Maka tersebarlah kabar di antara saudara-saudara itu, bahwa murid itu tidak akan mati. Tetapi Yesus tidak mengatakan kepada Petrus, bahwa murid itu tidak akan mati, melainkan: "Jikalau Aku menghendaki supaya ia tinggal hidup sampai Aku datang, itu bukan urusanmu."
Ini adalah kesaksian lengkap tentang pertanyaan Petrus perihal nasib murid yang dikasihi Yesus. Dan terkait dengan itu Yohanes menyampaikan kepada kita siapa murid yang dikasihi Yesus itu. 

Yohanes melanjutkan tulisannya:
DIALAH MURID YANG MEMBERI KESAKSIAN TENTANG SEMUANYA INI DAN YANG TELAH MENULISKANNYA dan kita tahu, bahwa kesaksiannya itu benar (Yohanes 21:24).
Dialah Yohanes, penulis Injil Yohanes, dan juga adalah salah satu dari 12 murid Yesus (Mat 4:21-22; Mrk 1:19-20; Luk 5:10-11), murid yang dikasihi Yesus *** [HEP]

Read more: infosituskristen.blogspot.com http://infosituskristen.blogspot.com/2011/02/hanya-satu-murid-yang-menyaksikan.html#ixzz2TpcO0h8S
B'coz of LOVE http//:infosituskristen.blogspot.com