Minggu, 28 Juli 2013

Kedewasaan Karakter Remaja yang Kristiani


A. Nilai-Nilai Kristiani

Banyak sekali nilai kristiani yang dapat ditemukan dalam Alkitab seperti yang sudah kamu sebutkan dalam pendahuluan. Tetapi dalam materi pelajaran ini akan diungkap nilai-nilai kristiani dalain kaitannya dengan tema kompetensi dasar yaitu kedewasaan pribadi secara holistik (menyeluruh; holistik dan kata whole artinya utuh).

Nilai-nilai kristani membuat kita menjadi manusia dewasa. Nilai-nilai ini sebenarnya sudah jelas dalam ajaran Yesus tentang Hukum Kasih (Matius 22: 37-40). Inti dan hukum tersebut adalah bagaimana kita mampu mengasthi Tuhan Allah dan mengasihi sesama seperti mengasihi diri sendirii.

Kedua hukum tersebut dapat dijabarkan dalam bentuk nilai kristiani
yang terwujud dalam sikap, antara lain:

1. Menghargai manusia lain

Dalam sikap menghargai orang lain juga terkandung sikap mengasihi sesama. Orang yang kita hargai bukan saja orang yang mempunyai kedudukan, jabatan, usia yang berada jauh di atas kita tetapi juga orang-orang yang sering kali diremehkan oleh banyak orang. Misalnya penyandang cacat, orang yang terkena virus HIV atau juga AIDS, orang miskin dan orang yang mempunyai tubuh tidak ideal serta wajah yang tidak tampan atau cantik.

Masih ingatkah apa yang dilakukan Yesus terhadap orang Samaria, orang kusta dan perempuan yang berzinah? Mereka dijauhi oleh banyak orang. Tetapi Yesus mendekati mereka dan memberi keselamatan. Dengan demikian sebenarnya mereka juga memiliki kehidupan yang layak seperti manusia yang lain (baca Lukas 7:36-50, Lukas 5:12-16, Lukas 10:25-37)

2. Selalu berpikir positif

Dalam kisah antara Yesus dan perempuan berdosa (Lukas 7:36- 50) Yesus tidak pernah memandang hina perempuan tersebut. Yesus senantiasa berpikir positif dengan melihat sisi positifnya. Bahkan Yesus pun menganggap bahwa perempuan tersebut memiliki kebaikan yang melebihi orang Farisi.

3. Bersukacita dan men gucap syukur

Dua sikap ini selalu berhubungan. Sukacita merupakan bagian dan bentuk ucapan syukur. Sebaliknya dalam ucapan syukur pun senantiasa ada sukacita. ini bukan berarti orang Kristen tidak dapat bersedih dan berduka. Kesedihan dan dukacita jangan terlalu berlarut-larut, tetapi sesegera mungkin harus diganti dengan sukacita dan ucapan syukur. Karena hidup orang Kristen adalah hidup untuk mengucap syukur (Filipi4:4).

4. Percaya Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat

Unsur yang paling mendalam dalam kekristenan adalah percaya kepada Tuhan Yesus. Tanpa pengakuan bahwa Yesus adalah Tuhan dan Juruselamat, tentu hal itu tidak dapat disebut kekristenan. Sebab kata Kristen artinya pengikut Kristus.

Di samping keempat nilai-nilai kekristenan tersebut masih terdapat
nilai-nilai kekristenan lain seperti mengampuni, belas kasihan, dan
sebagainya.

B. Menjadi Individu yang kristiani

Individu yang kristiani senantiasa menerapkan nilai-nilai kristiani dalam setiap kehidupannya baik di keluarga, sekolah, masyarakat maupun gereja. Seseorang yang mampu menerapkan nilai-nilai kristiani di dalam kehidupan dapat disebut sebagai seorang yang sudah berkarakter kristiani.

Nilai-nilai kristiani hidup berdampingan dengan nilai-nilai yang ada dalam masyarakat sehingga dalam penerapannya perlu keterbukaan. Dengan  keterbukaan tersebut, karakter kristiani kita dapat menjadi utuh. Memang bukan hal yang mudah untuk menerapkan nilai-nilai kristiani dalam kehidupan masyarakat. Namun, paling tidak kita perlu berusaha sehingga kita dapat menjadi individu yang berkarakter kristiani dan mampu menjadi garam dan terang dunia.

UJI KOMPETENSI
1.      Menurutmu seberapa penting nilai-nilai kristiani dalam kehidupanmu ?
2.      Apakah kamu selalu menerapkan nilai-nilai kristiani dalam setiap kehidupanmu ?
3.      Apa perbedaan antara nilai-nilai kristiani dengan nilai-nilai yang lain
4.      Ada jugakah nilai-nilai kristiani yang sifatnya universal, artinya mempunyai kesamaan dengan nilai-nilai yang ada dalam agama atau kelompok lain ? coba sebutkan !

0 komentar: